Batubara

Paripurna RPJP APBD T.A 2022, Zahir Sebut Berfokus Pada Peningkatan PAD

BeritaNasional.ID, BATU BARA SUMUT – DPRD Batu Bara menggelar rapat paripurna penyampaian nota Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan (RPJP) APBD Tahun 2022. Bupati Batu Bara, Ir. Zahir, M. Ap menyebutkan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Batu Bara tahun 2022 telah di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dengan mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk yang kelima kalinya.

Untuk itu, Pemerintah Daerah menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Batu Bara dan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2022, Senin (19/06/2023).

“Secara resmi saya serahkan kepada DPRD Kabupaten Batu Bara untuk ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundangundangan yang berlaku,” sebutnya.

Teks foto: Bupati Zahir saat menyerahkan LKPD Baru Bara Tahun Anggaran 2022 kepada Ketua DPRD Syafi'i, SH.
Teks foto: Bupati Zahir saat menyerahkan LKPD Baru Bara Tahun Anggaran 2022 kepada Ketua DPRD Syafi’i, SH.(Doc: Fitrah)

Pendapatan ini dalam upaya untuk mencapai pengelolaan pendapatan daerah yang lebih baik, maka perlu ditetapkan arah peningkatan pendapatan daerah.

Arahan tersebut berfokus pada peningkatan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) khusunya pada penerimaan pajak daerah. Sebagaimana sumber penerimaan pajak daerah merupakan indikator kekuatan dan kemandirian pembiayaan pembangunan daerah yang merupakan komponen paling memungkinkan untuk dioptimalkan dan terus ditingkatkan penerimaannya.

Pada tahun anggaran 2022 Pendapatan Daerah Batu Bara dianggarkan sebesar Rp. 1.185.019.396.981,00 (1 Trilyun 185 Milyar 19 Juta 396 Ribu 981bRupiah), dan realisasinya sebesar Rp. 1.143.905.508.894,44 (1 Trilyun 143 Milyar 905 Juta 508 Ribu 894 Rupiah 44 Sen) atau 96,53%.

Sedangkan rincian realisasi ini, dimulai dari Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan Rp. 161.997.313.940,00 dengan realisasi sebesar Rp. 132.677.602.294,44, Pendapatan Transfer yang dianggarkan Rp. 1.023.022.083.041,00 dengan realisasi Rp. 1.007.901.893.743,00, dan Pendapatan Daerah yang sah direalisasikan sebesar Rp. 3.326.012.857,00 yang merupakan pendapatan hibah dari Pemerintah Pusat sebesar Rp. 3.314.184.440,00 dan pendapatan lainnya sebesar Rp. 11.828.417,00.

Kemudian Belanja Daerah yang dianggarkan Rp. 1.288.459.697.330,00 (1 Trilyun 288 Milyar 459 Juta 697 Ribu 330 Rupiah), dengan realisasi sebesar Rp. sebesar 1.194.002.086.885,22 atau 92,67%.

Belanja Daerah yang direalisasikan ini dengan rincian, Belanja Operasi yang dianggarkan sebesar Rp. 895.248.332.372,00 realisasi Rp. 850.405.286.736,22. Belanja Modal yang dianggarkan sebesar Rp. 190.599.518.058,00 realisasi Rp. 143.160.691.249,00. Belanja Tak Terduga dianggarkan sebesar Rp. 14.000.000.000,00 realisasi Rp. 11.764.503.000,00. Belanja Transfer dianggarkan sebesar Rp. 188.611.846.900,00 realisasi Rp. 188.671.605.900,00.

Selanjutnya, Silpa sebesar Rp. 68.291.987.972,14 (68 Milyar 291 Juta 987 Ribu 972 Rupiah 14 sen), yang terdiri dari, Kas Daerah sebesar Rp. 68.165.376.774,48, Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp. 20.410.000,00, Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp. 3.477.000,00, Kas di Bendahara BOS sebesar Rp. 79.082.813,00, dan Kas Dana Kapitasi pada FKTP sebesar Rp. 23.641.384,66. (Fitrah)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button