Pemerintah Kabupaten Agam menggelar Rapat Koordinasi Program Nagari Creative Hub Berbasis Masjid di Mess Pemda Belakang Balok, Bukittinggi

Beritanasional.id, Agam Sumbar – Pemerintah Kabupaten Agam menggelar Rapat Koordinasi Program Nagari Creative Hub Berbasis Masjid di Mess Pemda Belakang Balok, Bukittinggi, Jumat (23/05/25).
Rakor ini dipimpin langsung Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, MM Dt. Tan Batuah, dan dimoderatori oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Agam, Handria Asmi.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Agam, Thomas Febria, para kepala OPD teknis, instansi vertikal, serta sejumlah lembaga pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Agam menyampaikan bahwa program ini merupakan inovasi untuk mengoptimalkan peran masjid dalam pembangunan masyarakat nagari secara menyeluruh.
“Masjid adalah simpul sosial yang sangat kuat. Dengan menjadikannya pusat kegiatan kreatif, dakwah, pemberdayaan ekonomi, hingga mitigasi bencana, kita tidak hanya membangun masyarakat religius, tapi juga mandiri dan berdaya saing,” ujar Bupati.
Bupati Benni Warlis mengungkapkan harapannya agar program ini tidak hanya berhenti pada tahap konsep dan koordinasi, tetapi benar- benar diimplementasikan dengan komitmen dan dukungan lintas sektor.
“Saya berharap seluruh OPD, lembaga keagamaan, tokoh masyarakat, dan para pengurus masjid dapat bersinergi dalam mewujudkan Nagari Creative Hub ini. Mari jadikan masjid sebagai pusat transformasi sosial dan ekonomi masyarakat nagari,” harapnya.
Sementara itu, Kepala DPMN Agam, Handria Asmi, dalam paparannya menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perbup No. 74 Tahun 2016, dengan misi mengembangkan masjid sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat nagari.
Konsep Nagari Creative Hub ini mencakup berbagai peran strategis masjid, di antaranya:
Sentra penanggulangan kemiskinan,
Sentra ketahanan pangan,
Sentra perlindungan kampung dan anak nagari,
Sentra ekonomi masyarakat,
Pusat pendidikan, budaya, dan kesehatan,
Bahkan sebagai tempat ramah hewan dan nyaman bagi musafir.
Rakor ini juga membahas tahapan pelaksanaan yang telah dimulai sejak April 2025, seperti rekrutmen asesor, penyusunan juknis, bimbingan teknis, hingga pelaksanaan assesment.
Dikatakan, tahun ini, Pemkab Agam telah mengalokasikan anggaran untuk honor kader, pelatihan, dan rakor intervensi program OPD.
Dengan adanya program ini, diharapkan masjid dapat bertransformasi menjadi pusat peradaban nagari yang produktif, inklusif, dan mampu menjadi lokomotif kemajuan masyarakat Kabupaten Agam.