Opini

PERJUANGAN BURUH DALAM LEMBARAN ARSIP (Dilupakan tapi Dikenang

Oleh:Ā  IRZAL NATSIR, SE, M.Si *

Kemajuan dalam berbangsa menjadi keinginan hakiki dari setiap negara dan pemerintahan untuk menggapainya tak terkecuali negeri indah nan permai laksana zamrud khatulistiwa, Indonesia ini. Dan Kemerdekaan dan kejayaan republik ini tak serta merta hadir secara instan melainkan melalui etape etape sejarah yang pelik dan kompleks, rumit dan juga menegangkan bahkan ditempa dengan kondisi kondisiĀ  ekstreem dalam bernegara yang bukan merupakan sebuah caption ataupun narasi semu yang hanya dibuat-buat belaka tetapi merupakan pure history yang sangat jelas tergambar didalam rangkaian goresan tinta bersambung yang melekat pada fisik arsip sebagai memori kolektif bangsa yang mendeskripsikan evolusi negeri tercinta ini yang jika kita analogkan seperti perkembangan manusia mulai dalam kandungan, lahir dan menghirup nafas bumi, merangkak, berjalan, jadi anak-anak ke remaja hingga dewasa bahkan hingga tua nanti.

Proses pembentukan karakter bangsa dan negeri ini melalui proses yang sangatlah panjang dan pastilah berliku-likuĀ  karena tidaklah melulu melalui jalan yang lancar dan mulus tetapi pula didominasi oleh jalan yang berhalang rintang, onak dan duri bahkan ranjau hidup sehingga Republik ini telah banyak menikmati pengalaman pahitĀ  dan sering terluka didalam perjalanan bangsa ini. Sejarah pun tidak hanya mencatat bahwa perjuangan yang dimotori para pahlawan dan pejuang bangsa tidak hanya melawan para kolonial yang ingin menjadikan bumi pertiwi ini sebagai sapi perahan dan lokus didalam meningkatkan taraf hidup bangsa kolonial tersebut tetapi lembar demi lembar arsip yang ada di negeri ini telah menyajikan informasi bahwa sangatlah sering republik Indonesia ataupun didalam negeri yang kita cintai ini terjadi case internal yang berimplikasi besar dan dapat berakibat fatal terhadap stabilitas bangsa, salah satunya adalah disharmonisasi yang melibatkan para buruh yang sering terlupakan.

Selama kurang lebih 78 Tahun sejak deklarasi kemerdekaan rakyat Indonesia yang tertuang dalam selembar arsip yang saat ini telah lusuh dan usang tetapi tetap terawat dengan baik yang ditulis oleh salah satu founding father bangsa yaitu: Ir. Soekarno pada tanggal 16 Agustus tahun 1945 dengan tulisan indahĀ Ā  pada selembar kertas blocknote berwarna putih saat itu dengan ukuranĀ panjang 25,8 cm, lebar 21,3 cm, dan tebal 0,5 mm.Ā  Walaupun memiliki garis dan coretan,tulisan yang kita kenal dengan teks proklamasi ini pun bertuah dan sangatlah sakti karena telah membebaskan rakyat dan bangsa ini dari cengkraman dan cakar para penjajah selama berabad abad. Seiring dengan awal dimulainya kemerdekaan yang dipimpin oleh Dwi Tunggal Soekarno Hatta, buruh pun mendapatkan tempat yang terhormat dalam hati sanubari bangsa. Hal inipun sangat beralasan karena ada kesadaran bangsa saat itu bahwa buruh merupakan pejuang yang turut memiliki andil besar dalam pembangunan negeri dan bangsa ini. Buruh pun berkontribusi didalam meningkatkan kualitas perekenomian bangsa walau terkadang tidak berbanding lurus dengan peningkatan kualitas kesejahteraan dan taraf ekonomi merekaĀ  yang terkadang terstagnanisasi oleh hal hal yang jauh dari kelogisan serta cenderung mengiconkan buruh sebagai pemberontakĀ  padahal sesungguhnya buruh menunjukkan sebuah karakter dari bangsa pejuang yang tidak ingin terjajah oleh stigma negatif terhadap kerja kerja mereka yang luar biasa didalam menjaga kestabilan roda pembangunan agar tidak berhenti ditengah jalan.

Sebuah keyakinan dari Bung Karno atasĀ  peran buruh yang besar sehingga Bapak Proklamator ini di tahun 1948Ā  menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh bahkan setiap tanggal 1 Mei di masa orde lama ini setiap pekerja ataupun buruh dibebaskan untuk bekerja alias diberikan libur sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para buruh. Libur buruh inipun di hilangkan saat masa orde baru yang dinahkodai oleh Soeharto selaku Presiden Republik Indonesia kedua. Jenderal Purnawiran yang dujuluki Bapak Pembangunan ini menganggap buruh berpotensi untuk melakukan tindakan tindakan subversif bahkan dikaitkan dengan hal hal berbau komunis di negeri ini dan dituduh berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia dalam melakukan Pemberontakan di tahun 1965 yang kita kenal dengan G30S-PKI.

Pastinya tak ada kesempurnaan didalam sebuah pekerjaan atau aktivitas yang dilakoni dalam kehidupan kebangsaan ini termasuk buruh. Tetapi jika ditakar tak bisa pula kita nafikan bahwa buruh ataupun pekerja memiliki jasa yang sangat besar didalam mendukung pembangunan bangsa dan negeri ini, penggerak terbesar peningkatan ekonomi negeri, mewariskan karakter kejuangan bagi anak bangsa dan konsisten dalam mempertahankan soliditas nasionalisme serta anti kolonialisme. Sejatinya buruh adalah pahlawan bangsa yang mana perjuangan perjuangan yang telah mereka lakukan dari dulu hingga saat ini tak akan lekang oleh waktu walau sering dilupakan, tapi sebuah keyakinan bahwa arsip negeri ini lembar demi lembar akan mencatat dengan tinta emas dan terus menerus akan mengabadikanĀ  karakter buruh indonesia sebagai buruh pejuang bangsa yang akan menjadi legacy informasi positif dan nasionalis bagi generasi bangsa di masa mendatang dan semoga buruh mendapatkan karpet merah di Negeri sendiri. Aamiin

Selamat Hari Buruh 1 Mei 2024
Selamat Hari Kearsipan 18 Mei 2024
Bravo Buruh Indonesia
Bravo Kearsipan Indonesia.

*PENULIS:
IRZAL NATSIR, SE, M.Si
SEKRETARIS PENGURUS WILAYAH
ASOSIASI ARSIPARIS INDONESIA (AAI)
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button