RagamSitubondo

Polemik Tolato PG Asembagus Nasim Khan : Siapkah Jika PG Ditutup ? Siapa Akan Bertanggung Jawab

BeritaNasional.ID, SITUBONDO – Santer kabar salah satu kelompok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), telah berkirim surat kepada Presiden serta sejumlah Kementrian, Lantaran Debu yang berasal dari Pabrik Gula (PG) Asembagus yang berada di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo Jawa Timur dianggap meresahkan dan mengancam keselamatan jiwa warga sekitar, telah memancing reaksi berbagai kalangan.

Ramainya pemberitaan mengenai polusi udara PG Asembagus hingga berkirim surat terhadap Presiden RI, membuat Anggota DPR RI Ir.Nasim Khan ikut angkat bicara, dirinya mengaku heran dan aneh karena sebelumnya LSM atau kelompok orang – orang yang saat ini menyoroti debu PG Asembagus biasanya selalu berkoordinasi dan menyampaikan info kepadanya terlebih mengenai mitra komisi VI DPR RI seperti PG Asembagus.

“Keanehan LSM yang biasanya selalu berkoordinasi, juga menyampaikan info kepada saya, tapi yang jelas – jelas berhubungan dengan mitra saya (PG Asembagus) malah tidak ada kabar, padahal perjuangan kami di komisi VI agar PG Asembagus tetap beroperasi demi kesejahteraan masyarakat petani tebu khususnya di Asembagus sudah maksimal,” Ujar Nasim Khan.
Rabu 08/09/2021.

Nasim menyebutkan sebelumnya sempat ada Demo, Petani, rakyat, pemkab dan lainnya, untuk mempertahankan PG. Asembagus, tapi untuk kelompok – kelompok saat ini, dirinya mengaku tidak paham.

“Dulu demo (petani, rakyat, pemkab dan lain-lain) bertujuan untuk mempertahankan PG, sekarang itu tujuan nya apa saya tidak paham, karena si setiap PG yang namanya debu atau TOLATO dari dulu ada, apa memang tujuan yang sekarang ini malah sebaliknya (menutup PG). jika memang tujuannya untuk menutup PG lantas bagaimana ekonomi rakyat dan kabupaten Situbondo, terdapat ribuan pekerja,petani dan keluarga, jika memang ingin ditutup PG Asembagus, hanya karena alasan debu, apakah masyarakat sudah siap, dan siapa yang akan bertanggung jawab jika ingin PG Asembagus itu akhirnya ditutup,” ucapnya.

Nasim Khan berharap
masih ada Win-win solution, karena sebagai wakil rakyat dirinya tidak ingin tragedi PG Mangaran dan PG Demas Besuki terulang di PG Situbondo lainnya.

“Semoga ada evaluasi & solusi terbaik bersama, buat saudara kita dikabupaten situbondo, khususnya wilayah timur, kita trauma tragedi pemulihan ekonomi dimasa lalu yang menimpa PG Mangaran dan terakhir Besuki sebentar lagi PG olean dan PG wringin anom, haruskah disusul juga oleh PG Asembagus, semoga Perjuangan yang lalu untuk tetap mempertahan Situbondo kota gula tidak sia – sia, semoga Situbondo kota Gula manis terbaik tidak tinggal cerita,”pungkasnya.

Warga Asembagus Agung Harianto juga bereaksi dengan ramainya kabar tersebut, dirinya berharap instansi terkait mempertimbangkan dari berbagai sudut terhadap reaksi sebagian kecil masyarakat itu jika dibandingkan dengan dampak positif secara makro?.

“Pahamkah jika setiap kegiatan industrialisasi akan memberikan berdampak? dampak positif dan negatif, sudahkah belajar tentang analisis mengenai dampak lingkungan, sudahkah mereka ini membuka UUPLH? sekarang era digital yang begitu mudah untuk belajar mendapatkan informasi, daripada dialogis sebuah tulisan yang tujuannya untuk menggiring opini publik,”

Agung Harianto menyarankan agar semua pihak duduk bersama berdiskusi, baik dari kelompok kecil yang mengatas namakan masyarakat, pihak corporate dan pihak lain yang memiliki kompetensi kewenangan.

“Sebagai masyarakat masyarakat kita harus cerdas menyaring info – info dari media yang sekiranya lebih edukatif dan media yang mencerdaskan kepada publik,” tandas Agung.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button