ACEH

PT PAG Ciderai Kesepakatan Akta Perjanjian Picu Warga Kembali Pilih Untuk Unjuk Rasa

BeritaNasional.ID | Aceh Utara – Warga Desa Binaan PT Perta Arun Gas (PAG) Lhokseumawe, kembali  memilih turun kejalan untuk melakukan aksi unjuk rasa ke lokasi perusaahaan tersebut. Pasalnya, warga kecewa dengan pihak perusahaan akibat hasil mediasi kesepakatan penandatanganan akta perjanjian antara warga dengan perusahaan telah di cedarai alias molor.

Koordinator lapangan warga desa binaan perusahaan PT PAG, Arianda Fauzan mengatakan, pihak warga telah menunggu pertemuan beberapa hari antara perusahaan dengan warga untuk penandatanganan hasil kesepakatan dari mediasi di kantor walikota beberapa hari lalu.

Sambungnya, namun hingga hari ini, Jum’at 04 Agustus 2023, tapi belum juga ada jawaban kejelasan yang pasti dari pihak perusahaan terhadap akta perjanjian tersebut. Maka komit, warga tetap akan melanjutkan aksi.

“Meskipun belum ada kesepakatan antar sesama desa terhadap iktikad menerima kembali soal pertemuan mediasi akta perjanjian dengan pihak perusahaan, tapi kami sudah komit tetap melakukan aksi unjuk rasa.”cetus Arianda.

Dijelaskan pihaknya, warga belum ada kepastian kapan aksi unjuk rasa dilaksanakan, tapi pastinya segera. Jika pada saat itu massa akan turun melakukan unjuk rasa 2 ribu orang, maka kedepan dipastikan massa bertambah dari jumlah sebelumnya.“Karena ini sudah memicu dari pada kemarahan warga, kemarahan warga pertama, mereka (perusahaan) ketika kita mau lakukan aksi, mereka mau mediasi.”sebutnya.

“Nah, ternyata ketika terjadi dimediasi dengan kesepakatan penandatanganan akta perjanjian dan petisi-petisi, mereka ngak mau. Malah menunda-nunda dan mengulur waktu hingga mereka mencari-cari kesalahan korlap. Termasuk inisial TM, mungkin ini tidak ada iktikat baik dari mereka untuk menyelesaikan masalah, malah menambah masalah, ini yang kita sesalkan dari pihak perusahaan itu,” ujar Arianda.

Lanjut Arianda, dalam hal itu sangat disayangkan. Warga sudah mau dimediasi, seharusnya perusaahaan jangan lagi mencari-cari kesalahan warga, apalagi itu dalam bentuk pribadi,” hanya untuk penggiringan isu, menjatuhkan karakter dan propaganda, jadi ini yang kita sesalkan berakibat memicu kemarahan warga.” kata Arianda.

Menurut dia, tambah Arianda, seharusnya setelah dilakukan mediasi, perusahaan hanya tinggal selesaikan saja, apa yang menjadi tuntutan masyarakat.”Nah, disaat coling down ini, mereka mengulur waktu dengan mencari-cari kesalahan dari pada korlap tersebut, jadi ini sangat kita sesalkan. Jadi ini hanya meanambahkan masalah bukan menyelesaikan masalah. Maka kita komit pilih kembali untuk unjuk rasa.”pungkas Korlap.

Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi belum berhasil dilakukan media ini dengan pihak perusahaan PT PAG Lhokseumawe.[*fadhil]

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button