BANTENDaerahHukum & Kriminal

Satresnarkoba Polres Cilegon Berhasil Tangkap Pelaku Pengedar Obat Terlarang

BeritaNasional.ID, Cilegon – Satresnarkoba Polres Cilegon Polda Banten dan masyarakat Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang berhasil amankan satu pelaku IN (24) diduga pengedar obat jenis tramadol dan hexime, serta dua saksi AI (19), FN (20) pada Senin (11/07) sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat ditemui, Kapolres Cilegon Polda Banten AKBP Eko Tjahyo Untoro melalui Kasat Resnarkoba AKP Shilton membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat dan mengamankan satu pelaku yang diduga menjual atau mengedarkan obat jenis tramadol dan heximer.

“Benar petugas bersama warga Kecamatan Cinangka telah mengamankan pelaku IN diduga menjual atau mengedarkan obat jenis tramadol dan heximer,” terang Shilton.

Barang bukti yang diamankan oleh pihak kepolisian.

Shilton menjelaskan kronologis kejadian penangkapan tersebut terjadi di warung rokok tepatnya di Kampung Kosambil II Desa Karang Suraga Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang dan telah diamankan tiga laki-laki oleh masyarakat setempat yaitu satu pelaku IN dan dua saksi AI (19), FN (20) yang kemudian dibawa ke Polsek Cinangka untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Petugas dan masyarakat kemudian langsung membawa satu pelaku dan dua saksi ke Polsek Cinangka untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, pihak penyidik telah menetapkan IN (24) sebagai tersangka yang diduga menjual atau mengedarkan obat jenis tramadol dan heximer serta mengamankan barang bukti.

“Kami telah mengamkan barang bukti berupa 46 paket pil warna kuning diduga hexymer yang perpaketnya berisikan delapan butir dengan jumlah total 368 butir. Sembilan lempeng diduga tramadol yang per lempengnya berisikan sepuluh butir, dan uang hasil penjualan sebesar Rp2.026.000,- serta dua ponsel merek Oppo A16 warna hitam,” ujar Shilton.

Akibat dari perbuatannya, pelaku IN (24) dikenakan Pasal 196 Jo Pasal 98 ayat 2 dan 3 dan atau Pasal 197 Jo Pasal 106 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp1.500.0000.0000. (Bidhumas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button