Jawa TengahTegal

Seniman Ki Haryo Enthus Susmono Bicara Tentang Pemimpin Muda untuk Indonesia

BeritaNasional.ID | TEGAL, JATENG – Seniman muda Ki Haryo Enthus Susmono mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan kepala daerah maju sebagai calon presiden (Capres) atau calon wakil presiden (Cawapres) meski belum berusia 40 tahun.

Menurut Ki Haryo, putusan MK soal batasan usia atau kepala daerah bisa maju sebagai capres dan cawapres ibarat membuka jalan bagi semua pihak terutama mereka yang berusia muda untuk naik kelas ke level kepemimpinan nasional.

“Pemimpin muda itu salah satu bentuk demokrasi dari masyarakat yang tidak memandang usia, terutama usia tersebut telah terukur, apalagi MK telah memutus usia 40 tahun atau berpengalaman menjadi kepala daerah,” kata Haryo saat diwawancarai usai menerima kedatangan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Sanggar Putra Satria Laras, Bengle, Talang, Kabupaten Tegal, pada Minggu (22/10/2023).

Haryo mengatakan, sebenarnya menjadi pemimpin muda adalah keniscayaan, jika dilihat peristiwa 1998 dulu yang merupakan gerakan anak-anak muda saat itu mungkin bisa jadi saat itu belum ada ruang apresiasi bagi anak muda dalam pemerintahan.

“Makanya jika adanya kebijakan yang membuka pintu bagi anak muda untuk menjadi pemimpin adalah sebuah keniscayaan karena bagi saya bangsa Indonesia itu bangsa adalah bangsa yang rajin belajar dari peristiwa sejarah seperti ungkapan ulama Habib Lutfi jas merah jangan melupakan sejarah,” kata dia.

Menurut Ki Haryo, kebijakan mengenai pemimpin muda yang boleh berkontestasi dalam pemerintahan bisa menjadi obat untuk mencegah peristiwa dan tragedi yang terjadi. Bukan berarti meniadakan senior yang ada namun ada juga anak muda yang usia mentalnya lebih tinggi dari usia kronologisnya,

“kadang-kadang umurnya muda namun pengetahuannya luar biasa dan itu terbukti serta tidak bisa kita pungkiri bahwa anak muda sudah bisa berpartisipasi dalam pembangunan,” imbuhnya.

Harapannya, fenomena munculnya pemimpin-pemimpin muda membawa warna tersendiri bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia, sehingga ke depan akan banyak muncul pemimpin-pemimpin muda yang menjadi tauladan namun tetap bijak.

“Yang menjadi anak muda juga jangan sombong gara-gara ada kebijakan seperti ini, namun tetap bijaksana dan berorientasi pada kemaslahatan masyarakat,” tutup Ki Haryo.(*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button