Daerah

Setelah Dipublis Baru Pemerintah Bergerak

Kalau Ditracking Lebih Serius, Mungkin Masih Banyak Supatmi-supatmi Lain

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Itulah birokrasi pemerintah, setelah ada korban, baru bergerak. Artinya, managemen birokrasinya bukan jemput bola, tapi menunggu bola. Lalu mencari kambing hitam yang akan dijadikan korban atas perbuatan lalainya.

Kali ini yang menjadi korban Mbah Supatmi (80), warga Dusun Trebung, Desa Karanganyar, Kecamatan Tegalampel. Untung ada wartawan yang mengetahui kondisinya lalu mempublis. Setelah itu pahlawan kesiangan datang, Dinas Sosial, Pemberdayaann Perempuan, Perlindungan Anak, Dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB).

Kalau ditracking lebih jauh, kemungkinan masih banyak ‘Supatmi-supatmi’ lain yang menjadi korban kelalaian, kalau tidak mau disebut kejahatan, dari petugas yang bertanggungjawab atas keberlangsungan hidupnya.

Kembali kepada kasus Mbah Supatmi, setelah media mengangkat nasibnya, ahirnya pada Minggu (6/4/2025), tim gabungan yang terdiri dari Peksos Dinsos P3AKB, Pemerintah Desa Karangayar, Puskesmas, dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) setempat, melakukan peninjauan ke rumah lansia tersebut.

Tim ingin memastikan, korban yang berhak menerima bantuan PKH, apakah betul-betul terdelete namanya. Jawabannya sudah pasti, pemerintah telah mengabaikan nasib sang nenek hingga hidpunya terlantar.

Ilzam, Pendamping PKH Desa Karanganyar mengakui, Mbah Supatmi sebenarnya salah satu penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) murni sejak tahun 2021. Bukan penerima PKH seperti yang diberitakan sebelumnya.

Lalu siapa yang bermain sehingga dia tidak tercover dalam BPNT tahun 2025. “Selama tahun 2021 hingga Desember 2024, pencairan bantuannya lancar. Beliau tercatat sebagai penerima aktif BPNT,” kata Ilzam.

Mbah Supatmi tidak menerima bantuan BPNT lagi tahap I pada periode Januari hingga Maret 2025. Kemudian pihak desa bersama pendamping mengkroscek ke Bank BNI, bank penyalur, untuk menanyakannya.

“Kami sudah cek rekening koran Mbah Supatmi di BNI. Ternyata bantuan tersebut sudah diambil pada Tanggal 20 Februari 2025. Namun, setelah ditelusuri, ternyata salah satu saudaranya yang mengambilkan, tapi tidak disampaikan kepada beliau,” tutur Faisal.

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button