Bengkulu

SPAM Regional Mampu Penuhi Kebutuhan Air Minum 200 Ribu Jiwa

BENGKULU, Beritanasional.id-Provinsi Bengkulu mendapatkan bantuan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang diperkirakan mampu untuk memenuhi kebutuhan Air Minum untuk 200 ribu jiwa.

“Hasil kajian yang dilakukan SPAM Regional mampu melayani hingga 200 ribuan jiwa,” kata Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Ekosyah Putra ST MAP, Jum’at (26/8/2022).

Ekosyah Putra mengatakan potensi debit mencapai 400 liter per detiknya, kemampuan tersebut diperkirakan akan secara penuh operasi layanannya pada tahun 2028 nanti.

“Targetnya mulai beroperasi tahun 2025 dan beroperasi penuh tahun 2028, dan ini baru tahap satu, untuk melayani 200 ribuan jiwa dengan kapasitas mencapai 400 liter perdetik,” ungkap Eko.

Ia menjelaskan, untuk pembangunan jaringan distribusi utama B (JDUB) yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah mencapai 80 persen pengerjaan.

JDUB yang tahun ini dikerjakan berada di Pondok Kubang Linggar Galing, Rena Manek dan Air Sebakul, dengan pembangunan dilakukan secara terpisah.

“Progres pembangunan sudah mencapai 80 persen. Untuk tahun ini pembangunan dilakukan di Pondok Kubang hingga Linggar Galing, Rena Manek dan Air Sebakul. Dibangun secara terpisah dan ini baru pertama kita bangun. Kementerian dari Daerah Lubuk Puah hingga Air Sebakul,” jelasnya.

Pengerjaan JDUB, yang dikerjakan di tiga lokasi tahun ini anggarannya berasal dari DAK Fisik dan APBD untuk jaringan sepanjang 15 Kilo Meter.

Untuk pengerjaan dari anggaran DAK Fisik dilakukan sejak bulan April dan ditargetkan selesai pada bulan November tahun ini.

Sedangkan untuk pengerjaan yang menggunakan dana APBD Provinsi, ditaregtkan selesai bulan September nanti.

“Dana DAK Fisik untuk SPAM tahun ini sudah tersedia sekitar 41 miliar i Pondok Kubang hingga Linggar Galing dan Rena Manek kita targetkan November selesai dan dari APBD sekitar 4,3 Milyar di Air Sebakul kita targetkan September selesai,” terangnya.

Ekosyah mengatakan, semua pembangunan yang dilakukan tahun ini oleh Pemprov tidak ada pembebasan lahan. Hal tersebut lantaran pengerjaan menggunakan lahan yang masih masuk kedalam ruang jalan, sehingga masih masih menjadi milik Pemerintah.

Untuk memastikan keamanan jaringan distribusi utama tersebut, pihaknya melakukan penggalian untuk pipa JDUB dengan kedalaman mencapai 2 meter.

“Kita tidak ada pembebasan lahan, karena sampai saat ini masih masuk ruang jalan berarti milik Pemerintah. Untuk menghindari jika ada pelebaran atau drainase jalan kita buat kedalamannya 1,8 Meter sampai 2,1 Meter,” tutup Ekosyah.*

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button