ArtikelArtikel/Opini

Strategi Menyelamatkan DAS: Upaya Konservasi di Tengah Krisis

Oleh : Rahmi Awalina, S.TP.,MP *)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah kawasan penting yang mengalirkan air hujan menuju sungai hingga bermuara ke danau atau laut. Sayangnya, fungsi DAS semakin menurun akibat berbagai aktivitas merusak seperti deforestasi, penebangan liar, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan. Alih fungsi lahan yang tidak terkendali juga merusak keseimbangan lingkungan, mengganggu proses hidrologis, dan merusak habitat keanekaragaman hayati.

Penurunan fungsi DAS tidak boleh dibiarkan karena DAS berperan penting dalam kehidupan manusia, baik untuk keseimbangan lingkungan maupun penyediaan air. Pengelolaan DAS yang tidak memperhatikan konservasi lahan dapat menyebabkan degradasi kondisi di daerah hulu.

Dalam upaya melestarikan DAS, berbagai tindakan konservasi harus dilakukan. Konservasi DAS melibatkan perlindungan, pemeliharaan, dan pemanfaatan ekosistem secara berkelanjutan, dengan menyebarkan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat luas.

Langkah-langkah konservasi DAS harus dimulai dengan pemberdayaan masyarakat lokal, karena mereka adalah penjaga utama dari sumber daya di sekitar DAS dan kesadaran serta keterlibatan mereka dalam melindungi ekosistem sangat krusial. Pengendalian lahan dengan menanami pohon dan tanaman semusim, serta melindungi hutan dan sumber air, merupakan upaya penting untuk mencegah degradasi yang semakin parah. Pengelolaan sumber daya air melalui vegetasi pelindung tanah membantu memperlambat aliran air hujan ke sungai, sehingga mengurangi risiko erosi. Kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan pengelolaan DAS yang efektif dan berkelanjutan.

Upaya konservasi DAS adalah langkah vital untuk memastikan keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya air yang dihasilkan DAS.

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan tulang punggung ekosistem yang mendukung keberlangsungan hidup baik manusia maupun alam. Di tengah krisis ekologi yang kian mencekam, upaya untuk menyelamatkan DAS bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan yang mendesak.

DAS adalah sumber air utama yang menghidupi berbagai sektor kehidupan, mulai dari kebutuhan rumah tangga hingga industri. Selain itu, DAS berfungsi sebagai regulator alamiah yang mengendalikan banjir, menjaga kualitas air, dan menopang keanekaragaman hayati. Krisis yang mengancam DAS, seperti deforestasi, urbanisasi tak terkendali, dan perubahan iklim, menimbulkan dampak serius terhadap fungsi-fungsi esensial ini.

Konservasi DAS menghadapi tantangan multidimensi yang membutuhkan pendekatan holistik. Deforestasi dan konversi lahan menjadi salah satu penyebab utama degradasi DAS. Pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan, diperburuk oleh penegakan regulasi yang lemah, memperparah kerusakan ini. Selain itu, perubahan iklim dengan pola cuaca yang semakin ekstrem memperumit upaya pemulihan DAS.

Strategi Menyelamatkan DAS

  1. Rehabilitasi dan Reboisasi: Langkah utama adalah mengembalikan fungsi hutan di kawasan DAS melalui reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis. Upaya ini harus melibatkan komunitas lokal dan mempertimbangkan spesies tanaman asli yang tahan terhadap kondisi setempat.
  2. Pengelolaan Terpadu: Pendekatan integratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan diperlukan untuk mengelola DAS secara berkelanjutan. Ini termasuk koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menerapkan praktik terbaik pengelolaan air dan tanah.
  3. Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi: Edukasi dan pemberdayaan masyarakat tentang pentingnya menjaga DAS sangat krusial. Program-program yang melibatkan masyarakat dalam pemantauan dan pelestarian DAS dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab kolektif.
  4. Penguatan Kebijakan dan Penegakan Hukum: Pemerintah perlu memperkuat regulasi terkait pengelolaan DAS serta memastikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran. Insentif bagi praktik konservasi dan sanksi bagi perusakan lingkungan harus diterapkan secara konsisten.
  5. Inovasi Teknologi: Penggunaan teknologi modern seperti sistem informasi geografis (SIG) dan pemantauan berbasis satelit dapat membantu dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi kondisi DAS. Teknologi ini memungkinkan respon cepat terhadap perubahan yang terjadi di lapangan.

Strategi penyelamatan DAS adalah langkah penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada ekosistem kita. Upaya konservasi yang efektif membutuhkan komitmen kolektif dan kolaborasi yang kuat di berbagai level. Mengabaikan pentingnya DAS sama saja dengan mengabaikan masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

*) Penulis adalah Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button