Ragam

Sumitro Lopuo, Dipercaya Warga Desa Sogitia, Sejak jadi Ustadz hingga Kepala Desa

BeritaNasional.ID, GORONTALO – Jauh sebelum menjadi Kepala Desa Sogitia selama 14 tahun, Sumitro Lopuo memang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai seorang Ustadz yang sering mengajar ngaji (baca tulis Al Qur’an) bagi anak-anak muda di desanya.

Aktivitasnya dalam mengajarkan baca tulis Al Qur’an inilah yang membuat masyarakat di Desa Sogitia Kecamatan Bone Kabupaten Bone Bolango itu menaruh hormat dan simpati kepadanya hingga menjadikannya sebagai (salah satu) orang yang dijadikan rujukan untuk dimintai pendapat dalam berbagai persoalan agama.

Kepercayaan masyarakat terhadap Sumitro Lopuo yang juga berprofesi sebagai pedagang madu tersebut dibuktikan dengan dipilihnya Sumitro Lopuo oleh warga menjadi Kepala Desa Sogitia selama 2 periode.

Namun, dibalik kesibukannya sebagai Kepala Desa-Ayah Mito-demikian warga desa menyapanya-ini masih selalu menyempatkan waktunya untuk mengajarkan baca tulis Al Qur’an bagi anak-anak muda di desanya. Bahkan, Sekretaris DPC APDESI Kabupaten Bone Bolango itu, saat ini menjadi Kepala Taman Pengajian Qur’an (TPQ) sekaligus Kepala Rumah Qur’an yang didirikannya sendiri.

Kepada BeritaNasional.ID, Bendahara Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kabupaten Bone Bolango itu mengungkapkan bahwa saat ini di Desa Sogitia memiliki 1 TPQ yaitu TPQ Al-Kautsar dan Rumah Qur’an Al-Azzam.

“Kami punya TPQ dan Rumah Qur’an dengan santri TPQ saat ini berjumlah 86 orang dan santri rumah Qur’an berjumlah 10 orang,”ungkap Sumitro Lopuo kepada BeritaNasional.ID, Minggu (23/4/2023).

Ketua Inspirator Lebah Madu Indonesia itu juga mengungkapkan bahwa beberapa santrinya ada yang telah selesai hapalan juz 29 dan juz 30.

“Untuk rumah Qur’an beberapa santri sudah selesai hafal juz 29 dan 30 dan yang lainnya sementara ikut program. Metode yang diajarkan pada TPQ adalah iqro, dirosa dan juga ada materi bahasa Arab serta materi keagamaan,”sambungnya.

Dikatakan pula bahwa saat ini pengajar di TPQ memiliki 4 tenaga pengajar untuk bahasa arab dan tahfidz Qur’an. Sementara, Sumitro sendiri memfokuskan mengajar anak-anak muda yang minta diajari di rumah mereka masing-masing karena malu belajar di TPQ.

Ditanya apa yang membuatnya begitu bersemangat melakukan pekerjaan mengajar Al Qur’an tersebut, Sumitro menegaskan bahwa dirinya telah terbiasa sejak kecil aktif dalam kegiatan keagamaan.

“Aktivitas seperti ini bukan nanti sekarang. Jauh hari sebelum (jadi) Kades ini adalah kegiatan saya sejak kecil yang sudah terbiasa aktif di masjid,”imbuhnya.

Terakhir, dengan kebijakannya menggratiskan biaya belajar, Sumitro berharap kepada warga Desa Sogitia untuk mendorong anak-anaknya belajar baca tulis Al Qur’an.

Saya harap semua warga mendorong anak-anaknya belajar, karena semua santri gratis belajar di TPQ Al-Kautsar dan rumah Qur’an Al-Azzam Desa Sogitia,”pungkasnya. (Noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button