Temui Bupati dan Eksportir Tuna di Bone Bolango, Presdir RDG Airlines Jajaki Kerja Sama Ekspor Tuna ke Jepang
BeritaNasional.ID, Gorontalo – Presiden Direktur RDG Airlines Gibbrael Issak bersama sejumlah staffnya menemui Bupati Bone Bolango Hamim Pou di rumah dinas Bupati Bone Bolango “Bandhayo”, Minggu (5/3/2023).
Dari informasi yang dirangkum oleh awak media, pertemuan tersebut terkait dengan rencana ekspor tuna ke Jepang yang sebelumnya telah digagas oleh Bupati Bone Bolango Hamim Pou bersama sejumlah eksportir ikan tuna yang ada di Gorontalo.
Dikutip dari Tribun-Papua.com, bahwa RDG Airlines sendiri merupakan maskapai charter swasta yang berspesialisasi dalam charter eksekutif dan operasi evakuasi medis yang merupakan anak perusahaan dari Tri-M.G. Airlines.
RDG Airlines melayani penyewaan jet pribadi untuk bisnis dan liburan, taksi udara atau carter jarak menengah hingga jauh, dan liburan mewah sesuai pesanan.
Diwawancarai usai pertemuan tersebut, Presiden Direktur RDG Airlines Gibbrael Issak melalui Khairul Anam sebagai Corporate Secretary RDG Airlines mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk menjajaki kerjasama ekspor tuna ke Jepang dengan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dan para eksportir ikan tuna di Gorontalo.
“Kami berusaha mencari solusi untuk nelayan tuna dan pedagang tuna yang ada di Gorontalo yang biasa ekspor. Kami dari RDG Airlines menawarkan solusi supaya bisa langsung ekspor ke Jepang,”ungkapnya.
Anam juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengajak patner bisnisnya untuk bisa ketemu langsung dengan para eksportir ikan tuna di Gorontalo dalam hal penentuan harga sehingga ada kepastian harga langsung dari buyers (pembeli,red).
“Untuk penentuan harga bisa langsung di tempat karena partner kami dari Jepang nanti akan datang disini (Gorontalo,red),”sambungnya.
Terkait dengan target permintaan pembeli yang harus dipenuhi oleh para eksportir ikan tuna di Gorontalo, Anam mengatakan bahwa pihaknya meminta agar para eksportir ikan tuna di Gorontalo dapat menyediakan tuna sebanyak 20 ton per flight.
“Per flight itu harus 20 ton. Jadi kalau kita terbang seminggu 3 kali berarti harus ada volume ekspor dari Gorontalo sebanyak 60 ton dalam seminggu,”urainya.
Sementara itu para eksportir tuna yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku sangat mengapresiasi rencana kerja sama tersebut.
“Kami mengapresiasi rencana ekspor ini. Semoga ini bisa meningkatkan ekspor tuna dari Gorontalo. Dan juga bisa membuktikan bahwa tuna Gorontalo adalah yang terbaik saat ini,”kata Idris salah seorang eksportir tuna Gorontalo.
Senada dengan Idris, Asep Kosita yang juga merupakan eksportir ikan tuna di Gorontalo mengatakan siap menyanggupi permintaan pembeli.
“Kami menyambut baik kerjasama ini. Untuk target yang diminta kami akan penuhi, kami akan diskusikan dengan Asosiasi Pengusaha Tuna di Gorontalo,”kata Asep Kosita yang ikut diamini oleh rekan-rekannya yang lain.
Ditempat yang sama Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Bone Bolango menyambut baik dan akan senatiasa mendukung kerja sama ekspor ikan tuna ini.
“Pemerintah sangat bersyukur sekali atas rencana kerja sama ini,”kata Hamim Pou.
Apalagi, kata Hamim Pou, saat ini sudah terbentuk Asosiasi Pengusaha Tuna Gorontalo sebagai wadah berhimpun para nelayan dan eksportir tuna, peneliti dan pemerhati tuna di kawasan teluk tomini dan sekitarnya.
“Saya kira kehadiran Asosiasi ini akan memperkuat eksistensi para pengusaha tuna di Gorontalo termasuk legalitasnya kita bisa bargaining langsung dengan buyers (para pembeli) tuna karena ini sudah lama para pedagang tuna menunggu adanya perkumpulan yang bisa mewadahi kepentingan para nelayan maupun eksportir tuna di Gorontalo,”tuturnya.
Bupati dua periode tersebut ini meminta kepada semua pihak untuk memanfatkan rencana kerja sama ini.
“Hari ini teman-teman dari RDG Airlines datang ke Gorontalo untuk melihat seberapa besar potensi tuna di Gorontalo. Ini harus dimanfaatkan,”ujarnya.
Hamim juga meminta para eksportir tuna di Gorontalo dapat memenuhi jumlah pasokan yang diminta oleh pembeli karena penerbangan ini adalah penerbangan langsung sehingga harus dipastikan berapa jumlah yabg bisa diangkut oleh pesawat kargo ini.
“Tadi kita sudah dengar ada sekitar 20 ton untuk setiap pekan yang harus dipenuhi untuk sekali penerbangan. Tadi kita sudah list ada sekitar 11 eksportir yang bisa memenuhi permintaan tersebut. Jadi menurut saya kita di Gorontalo harus bersatu untuk memanfaatkan peluang ini,”pungkasnya. (Noka)