TMMD Buka Jalan, Jadikan Poros Baru Perekonomian Masyarakat Terisolir

‘Dulu jalan itu hanya setapak, roda dua dan becak sebagai transportasi untuk mengangkut hasil panen sawit’

Penggalan kalimat di atas terucap dari seorang Datok Penghulu Kampung (Desa-red) Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu, Andi Syahputra saat mengawali perbincangan kami seputaran pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-119 tahun 2024 di wilayah Kodim 0117/Atam.

Andi sapaan Sang Datok menyebutkan, sesuai dengan tema TMMD tahun 2024 “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percapatan Pembangunan Di Wilayah” sangat menyentuh masyarakatnya.

“Alhamdulillah, jalan yang dulu hanya setapak kini sudah dapat dilalui oleh roda empat (truk-red) mengangkut hasil panen kebun sawit milik masyarakat sehingga sangat mendongkrak nilai jual yang sangat berdampak untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” ucap Andi bersyukur.

Andi terharu dengan apa yang dilakukan Kodim 0117/Atam melalui TMMD ke-119 yang mampu membantu masyarakatnya agar lebih mudah mendapatkan akses infrastruktur yang lebih baik untuk membuka keterisoliran serta meningkatkan taraf hidup masyarakatnya semakin baik.

“Dulu kita selalu mendengar TNI kuat bersama rakyat, rakyat ibu kandung TNI. Dan hari ini kita menyadari akan hal itu, hadirnya program TMMD merekatkan hubungan emosional antara prajurit TNI dan masyarakat. Bahu-membahu dan bergotong-royong pada setiap kegiatan yang dilaksanakan,” ungkapnya.

Kemudian Andi mengenang kembali akan kondisi jalan sebelum dibangun melalui Program TMMD, jalan setapak ketika turun hujan tidak dapat dilalui walau dengan roda dua.

Bahkan jalan yang dibangun ini merupakan jalan lintas yang menyatukan antara kampung yang di nakhodainya dengan Kampung Perkebunan Pulau Tiga.

“Dengan jalan yang baru ini mempersingkat waktu dan jarak. Kita dulu ke Kampung Perkebunan Pulau Tiga memerlukan waktu kisaran 45 menit, kini jaraknya makin dekat dan hanya membutuhkan waktu kisaran 5 – 10 menit saja,” ujar Andi.

Disamping itu Andi mengungkapkan setelah dibangun jalan ini nilai tanah disepanjang jalan menjadi tinggi (mahal). Kendati demikian ia berharap sepanjang jalan yang dibangun ini akan muncul rumah-rumah warga yang baru.

Ia menyampaikan apresiasinya kepada TNI dan seluruh unsur Forkopimda Aceh Tamiang yang telah bersedia memilih daerahnya sebagai sasaran TMMD.

Diakuinya, dampak pembangunan jalan bukan hanya memberi efek positif pada sektor perkebunan dan pendidikan, tapi juga mendukung percepatan kemajuan pariwisata.

Betapa tidak, jalan yang dibangun melalui TMMD merupakan akses utama ke sejumlah objek wisata, seperti pemandian air panas, kuala paret dan air terjun bampo.

“Dengan adanya jalan ini, pelan-pelan kami bisa membenahi satu per satu objek wisata yang ada, potensi kemajuan daerah kami akan semakin terangkat,” harap Andi.

Disisi lain Komandan Kodim (Dandim) 0117/Atam Letkol Inf Andi Ariyanto S.I.P selaku Dan Satgas TMMD ke-119 mengatakan pada tahun ini, pihaknya melaksanakan sejumlah pengerjaan fisik.

Di antaranya Infrastruktur berupa pembukaan jalan baru dan menjadi jalan penghubung antara Kampung Kaloy dan Kampung Perkebunan Pulau Tiga, pembuatan gorong-gorong, pembuatan jembatan dan rehab rumah tidak layak huni.

“Dalam pelaksanaan TMMD, kami manunggal dengan masyarakat, termasuk instansi lain yang terlibat. Dan pembukaan jalan ini menjadi poros baru bagi perekonomian masyarakat yang sebelumnya terisolir,” kata pemilik tanda pangkat dua melati emas ini.

Selain itu juga dilaksanakan penyuluhan kepada masyarakat, di antaranya berkenaan dengan keamanan dan ketertiban di masyarakat.

Ada juga wawasan kebangsaan, cara bertani, penyuluhan stunting, hingga materi berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba.

“Kami harapkan bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan warga dalam kawasan terkhusus Kecamatan Tamiang Hulu dan umumnya masyarakat Aceh Tamiang,” terangnya.

Sementara Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal pada penutupan TMMD Reguler ke-119 tahun 2024 di wilayah Kodim 0117/Atam menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sarana prasarana dasar seperti jalan dan jembatan.

Niko menjelaskan TMMD merupakan salah satu wujud operasi TNI dalam mengabdi kepada masyarakat lintas sektoral.

“Kenapa lintas sektoral, karena melibatkan Polri, masyarakat dan unsur lainnya dengan satu tujuan membangun,” kata Niko sembari menyampaikan selain di Aceh Tamiang, pelaksanaan TMMD tahun ini juga dilakukan di dua daerah lainnya yaitu Pidie dan Aceh Barat Daya.

Niko mengaku, sangat puas dengan hasil TMMD di Aceh Tamiang dan dia berharap bisa dicontoh daerah lain.

“Saya sangat apresiasi atas dukungan Pj Bupati dan Ketua DPRK, hasilnya pun sangat maksimal. Saya berharap, daerah lain yang belum bersinergi seperti ini dapat mencontohnya,” kata Niko.

Mantan Dansecapaad itu juga sangat yakin, pembangunan jalan sepanjang 4,2 kilometer dengan lebar 6 meter di Kampung Kaloy bisa menumbuhkan kesehjateraan masyarakat.

Niko sampaikan bahwa titik sasaran berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui satu sepeda motor.

“Ini luar biasa, jalan setapak kini lebar 6 meter, truk dapat langsung ke lokasi untuk mengangkut hasil perkebunan masyarakat kita. Dampaknya sangat luar biasa terhadap perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Niko meyakini dampak dari Program TMMD ini dirasakan di seluruh Aceh Tamiang, karena pembukaan jalan tersebut menjadi poros baru perekonomian masyarakat.

“Daerah akan mendapat pertambahan PAD (pertambahan asli daerah), baik dari sektor pertanian dan perkebunan, sektor pariwisata dan juga akses ke sekolah anak-anak kita semakin baik. Membangun generasi kedepan menjadi hal yang terpenting,” sebutnya mengakhiri.

Diketahui bersama program TMMD ke 119 Kodim 0117/Atam yang dimulai dari tanggal 20 Februari – 20 Maret 2024 berfokus pada kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisik diantaranya, pembukaan jalan penghubung dua kampung (desa-red), Kampung Kaloy dan Kampung Perkebunan Pulau Tiga sepanjang 4,2 meter dengan overprestasi 1 kilometer.

Kemudian, pembangunan dua jembatan plat beton, enam gorong-gorong, dan bangun satu unit rumah layak huni atau RTLH.

Sementara, kegiatan non fisik diantaranya, sosialisasi pos bindu, sosialisasi kesehatan, sosialisasi narkoba, sosialisasi hukum, sosialisasi wawasan kebangsaan, dan sosialisasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (*)

Tulisan ini di ikutsertakan dalam Lomba Karya Jurnalistik (LKJ) Program TMMD Reguler ke-119 Tahun 2024 di Wilayah Kodim 0117/Atam untuk tingkat nasional.