Ratusan warga yang tergabung dalam berbagai ormas di Medan menggelar aksi flashmob kemanusiaan dan keadilan atas tragedi tewasnya 6 orang laskar FPI pada Rabu sore (16/12).
Dengan titik kumpul awal di Masjid Raya Al Ma’shun Medan, aksi flashmob dilakukan dengan membentangkan spanduk sepanjang 3km di jalan SM Raja Medan.
Ketua Aliansi Masyarakat Cinta Masjid sekaligus kordinator aksi, Ustadz H. Heriansyah, S.Ag., mengungkapkan kemarahan atas ketidakadilan yang dipertontonkan berulang-ulang. Lantas ia memperingatkan kepada pemangku jabatan bahwa keadilan adalah hak asas bagi setiap manusia.
“Kita masih bisa bersabar atas kesejahteraan yang masih jauh. Tapi kita tidak mampu bersabar melihat ketidakadilan yang berulang-ulang,” ungkap Heriansyah.
Ia menambahkan bahwa dengan terbunuhnya 6 saudara muslim kita dari laskar FPI tersebut merupakan tindakan brutal. “Bayangkan 6 orang tersebut tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi. Sehingga kepolisian sangat bebas sekali dalam beropini dalam kasus ini.” tandasnya.
Dalam aksi tersebut, Heriansyah menuntut Komnas HAM untuk bertindak dan menuntaskan kasus ini secara independent. “Namun jika dirasa kekuatan dibalik peristiwa ini terlalu besar, kami menghimbau agar ini dibawa ke HAM internasional,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyinggung kasus yang menjerat Imam Besar Habib Riziek Shihab yang dikatakannya terlalu dipaksakan.
“Kita tidak membantah adanya pelanggaran prokes. Namun keadilan harus ditegakkan. Maka kami minta bebaskan Habib Riziek atau penjarakan semua pelanggar prokes di negeri ini termasuk keluarga para penguasa,” imbuhnya.
Terpantau dari lokasi, aksi flashmob ini pun turut mendapat pengawalan oleh pihak kepolisian. Arus lalu lintas dari Jalan SM Raja menuju Jalan Brigjen Katamso persis di Jalan Mesjid Raya untuk sementara tidak dapat dilewati pengguna jalan.
Maka demi mengantisipasi kemacetan, personel Satlantas Polrestabes Medan berada lokasi melakukan pengaturan arus lalu lintas.
