Ragam

20.103 Ekor Sapi IB Sejak Pimpin Sinjai, Cara Bupati ASA Bangun Ekonomi Rakyat di Sektor Peternakan

BeritaNasional.ID, SINJAI – Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) melakukan berbagai cara untuk membangun ekonomi rakyatnya. Salah satunya melalui program Inseminasi Buatan (IB) di sektor peternakan yang kini sudah mencapai 20.103 ekor sapi yang disuntik sejak ia memimpin Sinjai.

IB merupakan cara memasukkan “spermatozoa” atau semen yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “insemination gun”.

Metode ini berguna untuk memperbaiki mutu genetika ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih luas, meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur, mencegah penularan penyakit kelamin, dan menghemat biaya pemeliharaan ternak sapi jantan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sinjai puluhan ribu sapi IB itu merupakan total akumulasi dari tahun 2019 hingga tahun 2021. Pada tahun 2019, jumlah sapi IB menembus 6.778 ekor dengan jumlah kelahiran 1.889 ekor.

Kemudian, tahun 2020 sebanyak 6.341 sapi IB dengan jumlah kelahiran 2.661. Sementara tahun 2021 sebanyak 6.984 dengan jumlah kelahiran 2.213 ekor.

Bupati ASA mengatakan, program IB plus ini menjadi salah satu program unggulannya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Sebab, sapi yang dilahirkan merupakan sapi berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Seperti, sapi jenis Limosin, Simental, Bali, Brahman, dan Angus.

Sapi jenis itu jika berumur 1 bulan bisa dijual seharga Rp5 juta per ekor. Dan, jika berumur 8 sampai 10 bulan dijual seharga Rp15 juta per ekor.
“Kalau dibandingkan dengan harga jual sapi biasa, sangat jauh perbandingannya, makanya kami mendorong program ini terus dilaksanakan karena bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan,” beber ASA, Minggu (16/1/2022).

Bukan hanya itu, sapi IB juga didaftarkan dalam Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS). Sehingga, peternak tidak lagi memikirkan ancaman kerugian.
Baik yang diakibatkan dari kematian, penyakit, melahirkan, kecelakaan maupun kehilangan ternak karena program ini memberi jaminan. “Jika ternak mati akan diberikan ganti rugi Rp10 juta, kalau hilang ganti rugi Rp7 juta dari Jasindo,” tambahnya.

Kepala DPKH Sinjai, Burhanuddin menambahkan, pihaknya akan terus mendukung pelaksanaan program unggulan ini untuk pencapaian visi dan misi Bupati Sinjai. Oleh karena itu, sosialisasi atau penyuluhan kepada peternak akan manfaatnya program ini terus dilakukan.

Selain itu, Pemkab Sinjai menggratiskan pelayanan IB sehingga peternak tidak perlu mengeluarkan dana saat meminta petugas inseminator menyuntikkan cairan spermatozoa ke sapi indukan miliknya.

“Petugas kami selalu hadir, mulai dari memasukkan cairan spermatozoa, memeriksa kebuntingan sapi, dan kami juga tidak membebankan peternak untuk membayar, jadi program ini benar-benar pro rakyat,” tegasnya

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button