ACEHDaerahRagam

Khatib Salat Id di Jantho, Waled Husaini: Raja Sombong dan Tanpa Kompromi itu Adalah Namruj

BeritaNasional.ID, Kota Jantho – Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk H Husaini A Wahab, mengecamkan terdahap pemimpin yang sombong di muka dunia ini dan tidak mengedepankan kompromi atau koordinasi dengan pihak yang berhak, maka sama halnya pimpinan tersebut dengan sikap Raja Namruj yang hidup di masa Nabi Ibrahim.

“Pemimpin yang simbong dan tidak mengedepankan kompromi itu adalah Namruj,” Kecam Waled Husaini alias Tgk H Husaini A Wahab sekaligus wakil Bupati Periode berlangsung di Aceh Besar saat ini, Minggu (11/8/19).

Waled Husaini merujuk ke sejarah Nabi Ibrahim, AS menjelang melakukan kurban terhadap anaknya Nabi Ismail, AS. Dimana setiap sesi proses menjelang Nabi Ismail di sembelih, berbagai koordinasi dilakukan Ibrahim, baik dengan Allah maupun keluarganya (Istri-istrinya).

Diceritakan Waled Husaini, asal muasal qurban adalah peristiwa penyembelihan Ismail yang selanjutnya Allah gantikan dengan seekor kibas (kambing) dari Surga.

Bermula dari ucapan takabur Nabi Ibrahim, usai mengurbankan 1000 ekor domba kepada rakyatnya saat itu. Diantara masyarakat bertanya mengapa Ibrahim menyembelih hingga 1000 ekor domba.

Dikarenakan munculnya sifat manusia (takabur) maka Ibrahim pun menjawab, andai Allah meminta dirinya untuk menyembelih anak, maka atas perintah Allah akan diturutinya. Tak lama waktu berselang, maka Allah pun mencoba Nabi yang termasuk dalam golongan Ulul Azmi itu untuk menyembelih anaknya sebagai bukti ia ikhlas dan patuh kepada Allah dan menyakini kekuasaan Allah lebih dari segala galanya.

Meski sempat ada sejumlah keraguan, namun yang namanya iman seorang Rasul Ululazmi, tidak dapat digoyahkan oleh siapapun, termasuk setan yang mencobanya melalui berbagai pihak digodanya. Tapi berkat doa Nabi Ibrahim yang meninta kepada Allah agar dikaruniai kelaurga yang saleh. Sehingga seisi keluarga tidak goyah sedikitpun, dan mendukung pelaksanaan qurban atas anaknya yang selanjutnya juga menjadi seorang Nabi Allah.

“Kunci Samawa sebuah keluarga akibat taat kepada Allah, jujur, saling kompromi dan saling terbuka, maka keluarga Nabi Ibrahim menjadi keluarga Nabi seketurunan,” papar Waled Husaini.

Menurut pimpinan dayah (Pondok Pasantren) Seulimum ini, sikap kompromi dan koordinasi menjadi landasan awal dari membangun, baik pemerintahan maupun keluarga. Ia berharap sejarah Nabi Ibrahim itu dapat diamalkan oleh umat saat ini baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan sebagai pemegang tanggungjawab.

Namun, jika sikap Namruj telah digunakan dan berlaku sesuka hati tanpa memperdulikan hakita dan hukum Allah, maka itu pertanda petaka kehancuran akan segera tiba.

“Seluruhnya telah Allah atur dalam Alquran, bila hukum Allah telah diabaikan dan kaidah kaidahnya telah ditinggalkan, tunggulah kehancuran,” ingat Waled lagi.

Salat Id tahun ini digelar di halaman Masjid Agung Al- Munawarrah Kota Jantho, bertindak sebagai imam Ustad Isfahani Al-Hafizd dan di ikuti oleh masyarakat Kota Jantho, jajaran pemkab Aceh Besar. Usai melaksanakan salat Id, jamaah dipersilahkan sarapan yang telah disediakan open House di halaman Masjid , seperti biasanya.

 

Puluhan hewan qurban sudah disiapkan untuk disembeli hari ini, di lingkungan Masjid Agung Kota Jantho, pembangian daging kurban disalurkan dalam bentuk daging tumpukan dan penyerahan hewan utuh kepada Gampong (desa) yang termasuk penerima qurban. Foto: Alan

Jumlah Hewan Qurban Meningkat 400 ekor lebih

Sebelum melaksanakan salat id dan dua rukun Al khutbah oleh khatib, panitia Qurban Kabupaten Aceh Besar, menginformasikan bahwa jumlah Hewan Qurban yang akan disembelihkan pada idul adha 1440 H ini mencapai 2294 ekor hewan yang terdiri dari, Kerbau, Sapi, kambing dan domba.

Sejumlah hewan qurban itu tersebar di 23 Kecamatan di Kabupaten setempat dan penyembelihannya dilakukan hari ini usai salat id dan besok. Untuk lokasi Masjid Agung Al Munawarah Kota Jantho tersedia hewan qurban 19 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Penyembelihan dan penyaluran dilakukan di hari pertama idul adha.

Jumlah total hewan ternah yang tersedia untuk qurban tahun ini dinyatakan bertambah hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang total jumlahnya hanya 1800 ekor ternak. Diharapkan jumlah hewan qurban dapat terus meningkat dari tahun ke tahun, karena tingginya animo masyarakat dalam beramal dan terjadinya meningkatan ekonomi masyarakat di Kabupaten tersebut. (Alan).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button