SumateraSumatera Utara

Badikenita Br. Sitepu Jadi Narasumber Utama Dialog Peran Wanita Dalam Politik

BeritaNasional.ID, MEDAN SUMUT – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024 asal Sumatera Utara Dr. Badikenita Br. Sitepu SE., SH.,MSi menjadi narasumber utama dalam Dialog yang bertema “Peran Wanita Dalam Politik” yang digelar di AJ Cafe, Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

Dialog ini dihadiri dan mengikutsertakan Wanita Pujakesuma Provinsi Sumatera Utara dengan komunitas ibu-ibu dari berbagai Kecamatan di Kota Medan dan juga dari Kabupaten Deli Serdang.

Dr. Badikenita Br Sitepu SE.,SH.,MSi yang juga Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) periode 2020-2024 mengatakan di dalam dialog ini disampaikan bagaimana peran wanita di dalam politik.

“Bahwa politik itu tidak selalu politik praktis atau politik identitas tapi bagaimana bisa ikut dalam mengajukan suatu regulasi yang ini bisa disuarakan kepada Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dan juga anggota DPD RI dan DPR RI. Bagaimana hak-hak perempuan, bagaimana kesehatan ibu dan anak. Nah regulasi – regulasi itu dibuat adalah bagian dari peran wanita di dalam politik,” kata Badikenita Br Sitepu dalam keterangan yang disampaikan kepada media Beritanasional.id Senin (10/7/2023).

Badikenita Br Sitepu mengatakan karena yang paling tahu apa yang menjadi kebutuhan wanita, peningkatan SDM para wanita atau perempuan, kesehatan ibu dan anak, kesejahteraan keluarga banyak sekali peran wanita.

“Nah hal ini perlu menjadi suatu aturan ataupun regulasi yang kemudian bisa disusun dalam sebuah undang-undang yang nanti akan diturunkan menjadi peraturan pemerintah atau peraturan Gubernur. Kemudian juga peraturan Wali Kota ataupun Bupati. Kan ini yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dan di mana dalam masyarakat itu hampir 50% adalah wanita atau perempuan,” ungkapnya.

“Sehingga perlu sekali pemahaman politik di kalangan perempuan, dikalangan ibu-ibu diberikan penjelasan yang clear dan benar.
Bagaimana penguatan ekonomi keluarga, bagaimana pendidikan terhadap anak-anak dan gizi. Nah inilah yang dibahas dalam dialog tersebut,” lanjutnya.

Ia menambahkan, jadi politik itu tidak hanya melulu bagaimana mengikuti dalam mencoblos, tetapi bagaimana ikut juga memantau mempersiapkan jalannya Pemilu yang benar.

Sehingga menurutnya, sebenarnya kaum perempuan atau wanita yang paling bisa menahan untuk tidak mengikuti politik uang (money politik).

Hal ini perlu penguatan dan juga perlu personal branding bagi para politisi perempuan dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat.

“Sehingga masyarakat teredukasi apa sebenarnya politik dan bagaimana peran wanita atau perempuan didalam politik itu sendiri,” kata Dr. Badikenita Br Sitepu SE.,SH.,MSi.

(Kiel)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button