Ragam

Bhinneka Tunggal Ika Landasan Ikatan Pemersatu Bangsa Indonesia

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Jumat (5/1/18) Kakorbinmas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi (Irjenpol) Drs. Arkian Lubis, SH, MSi dan Dirbinmas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Drs. Gamar Basri, SH melaksanakan kegiatan silaturahmi ke pengasuh pondok pesantren Darusalam Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut Irjenpol Drs. Arkian Lubis sekaligus menjadi khotib dalam ibadah shalat jumat. Seusai shalat jumat dilanjutkan sosialisasi tentang peran ulama, media dan Ormas dalam rangka menjaga keutuhan NKRI untuk menyambut Pilkada 2018. Kegiatan sosialisasi itu diikuti para jamaah shalat jumat dan sekitar seribu santri Ponpes Darusalam.

“Kita hendaknya menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi hal-hal yang diharamkan, selain itu wajib pula bagi kita senantiasa mensyukuri segala nikmat-nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita,” terang Kakorbinmas Mabes Polri tersebut.

Lebih lanjut perwira tinggi yang dikenal sangat dekat dengan anggota dan masyarakat tersebut menyampaikan, amar ma’ruf nahi munkar memberikan arah bagaimana peran yang diperintahkan kepada umat islam dalam kewajibannya untuk mengajak umat manusia berbuat baik dan mencegah tidak melakukan perbuatan-perbuatan ingkar.

Ditambahkannya, jika diperhatikan fenomena permasalahan yang berkembang dewasa ini, antara lain semakin meningkatnya kuantititas dan kualitas kejahatan. Kasus-kasus kejahatan yang ada seperti pembunuhan dengan menggunakan senjata tajam atau senjata api, perampokan yang dilakukan secara berkelompok dengan sadis yang tidak segan-segan untuk menganiaya korban bahkan membunuhnya, pemerkosaan, penganiayaan-penganiayaan yang sadis, masih saja terjadi dan cenderung sangat sulit untuk dihentikan. Kekerasan masih saja banyak terjadi di lingkungan rumah tangga.

Irjenpol Drs. Arkian Lubis selanjutnya menyampaikan kepada jamaah yang hadir, saat ini kita sedang menghadapi ancaman dan tantangan yang besar terhadap ciri khas dan keutuhan bangsa Indonesia. Tantangan terhadap kebhinnekaan datang semakin deras karena perilaku-perilaku intoleransi, perbuatan fitnah dan ujaran kebencian semakin marak terutama melalui media sosial.

“Contoh ada umat islam meninggal dunia, sebagian warga enggan untuk mengurus pemakamannya dikarenakan perbedaan pemahaman pilihan politik atau paham. Padahal mengurus jenazah merupakan suatu kewajiban kita umat islam,” ujar perwira tinggi dengan dua bintang di pundak tersebut.

Dalam menyambut pesta demokrasi Pemilukada serentak tahun 2018, tambahnya, diperlukan peran serta dari semua pihak untuk tetap menjaga stabilitas Kamtibmas yang aman kondusif. “Janganlah kita mau dikotak-kotakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang bertujuan memecahbelah keutuhan NKRI. Maka jagalah Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan ikatan pemersatu bangsa Indonesia tercinta,” harapnya. (Hakim Said/red)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button