Aceh

Catatan KKN 366 Desa Kayu Kul Kecamatan Pegasing Aceh Tengah

Takengon – Bulan juni tahun 2022 adalah waktu yang dimana mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan Kulia Kerja Nyata (KKN) bukan hanya sekedar tuntunan mata kulia atau nilai bagus yang di impikan mahasiswa akan tetapi adalah bentuk wujud Tri dharma perguruan tinggi yang terdiri dari Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian pada masyarakat.

Tri Dharma Pengabdian pada masyarakat dimaknai dengan kebermanfaatan mahasiswa sebagai agen perubahan dimasyarakat, akan tetapi jauh dari pada itu ada sebuah tujuan yang lebih perlu adalah belajar bagaiamana berkehidupan dimasyarakat.

3.698 mahasiswa/i dikirimkan ketiga kabupaten dianataranya Aceh Besar,Bener Meria, dan Aceh tengah guna untuk merealisasikan Tri dharma perguruan tinggi pengabdian pada masyarakat. Dinatara 3 kabupaten tersebut , Aceh tengah sebagi kabupaten yang diberikan amanah besar dikarnakan 2.439 mahsiswa/I diturunkan mengabdikan diri di kabupaten tersebut.

Aceh tengah yang juga di julukki dengan nama negeri diatas awan mempunyai sumber daya alam yang melimpah dinatarahnya hasil kopi yang dikenal didalam negeri dan luar negeri, Cita rasa kopi yang ditanam ditanah yang subur itu menajdi daya tarik tersendiri bagi mereka penikamat kopi. bukan hanya itu wisata yang ditata sedemikan rupa menghipnotis wisatawan untuk datang dan bersanatai sehingga rasa kerinduan ingin kembali terus menghantui dan masih banyak keunggulan yang lainnya.

Mahasiswa yang ditempatkan diberbagi desa dibeberapa kecamatan kabupaten Aceh Tengah mempunyai kesan terbaik dan problem tersendiri, begitupun Aku kelomopok 366 yang beranggotakan 9 orang yang ditempatkan didesa kayu kul, kacamatan pegasing. 670 hekatar kebun nanas yang tersebar dipegasing petani kebanyakkan menanam jenis cayyane yang memilikki daun lurus,

buah besar dan bulat serta bermata besar, pantaslah nanas yang ada di dataran tinggi gayo ini mempunyai rasa dan aroma yang khas dan mampu bersaing dalam ivent nasional dalam kontes Holtikultura Nusantara yang digelar dalam rangka pelaksanaan even Pekan Nasional (PENAS) XV tahun 2017.

Kelompok KKN 366 ditempatkan di desa kayu kul yang juga masyarakatnya menggantukan hidup dari hasil perkebunan nanas, ada banyak warung nanas di pinggiran jalan untuk menjual hasil kebunnya tersebut. Untuk kedesa kayu kul membutuhkan 15 menit perjalanan dari kota takengon sehingga sangat mudah untuk datang kedesa tersebut.

Penyambutan oleh perangkat desa yang ramah serta terbuka menggambarkan kesan tersendiri sehingga sangat mudah untuk mendapatkan informasi tentang keunggulan dan permalahan yang ada didesa kayu ku.
Satu bulan beralalu permasalahan petani nanas yang ada di kecamatan pegasing khususnya desa kayu kul yang menjadi

tempat pengabdian, diantaranya :
1. Alat pengolahan nanas yang belum ada.
Nanas yang dijual perbuah diwarung pinggiran jalan ada rentang waktu setidaknya bertahan hingga 7 hari saja, setalah itu nanas yang dijual akan layu dan tidak layak lagi untuk dijual. Alhasil petani nanas akan rugi kemudian beribas pada ekonomi, alat yang belum mampu dibeli diharapkan pemerintah memberi perhatian khusus untuk menfasilitasi alat-alat tersebut.

2. Penampuangan dan ekspor hasil nanas
Nanas yang banyak memnbuat petani kewalahan untuk menjual buah yang membeludak sehingga banyak nanas yang membusuk dan dibuangkan ke tempat samapa sehingga petani nanas rugi, hal ini menajdi peran pemerintah untuk hadir baik itu sosialisasi atau memberikan penampuangan untuk buah nanas sehingga pemasaran bisa lebih cepat.

‘’Bila kita membantu sesame, maka tuhan
Keluarkan harta dari bumi. Tuhan turunkan berkah dari langit Serta Tuhan dekatkan semua rezeki untuk mencukupi kehidupan” (T.Denis Feronika dan Kisah hujan bulan juni Kpl. 366) (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button