DaerahEkonomiJawa TimurRagam

Didukung Pemkab dan Dibina Astra, Petani Ponorogo Ekspor 300 ton Rempah-Rempah

BeritaNasional.id – PONOROGO JAWA TIMUR – Petani dan masyarakat lainnya di wilayah Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur kembali mengekspor rempah-rempah dengan jumlah yang lebih besar, Senin (8/8/2022).

Setelah sebelumnya berhasil mengekspor 50 ton temulawak dan kunyit pada bulan Maret 2022 lalu, kali ini petani di wilayah Kecamatan Slahung siap mengirim sebanyak 300 ton komoditas serupa ditambah jahe dan pinang ke negara India. Keberhasilan petani diwilayah tersebut, tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan PT Astra International Tbk yang menggagas program Desa Sejahtera Astra (DSA).

Keterangan yang disampaikan Fasilitator DSA, Slamet Riyanto, menjelaskan bahwa, sejak tahun 2021, ada 10 desa di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo terpilih sebagai DSA berbasis ekspor. ” Lima bulan setelah DSA terbentuk, Kita berhasil ekspor perdana bulan Maret 2022 lalu,” kata Slamet Riyanto, saat pelepasan ekspor 300 ton temulawak, jahe, dan kunyit ke India, di Desa Broto, Kecamatan Sluhung, Kabupaten Ponorogo,

Ekspor 300 ton rempah-rempah senilai Rp. 3,5 miliar ini, kata Slamet Riyanto, akan dilakukan bertahap hingga bulan November-Desember 2022 mendatang. “Keberhasilan ekspor rempah-rempah ini sangat dipengaruhi oleh dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Ponorogo terhadalp DSA,” jelasnya.

Slamet Riyanto bersyukur karena Bupati Ponorogo mengeluarkan kebijakan agar seluruh RT di wilayah tersebut menanam kunyit. “Pemda Ponorogo, full support. Pemda mengeluarkan kebijakan untuk setiap RT agar menanam kunyit,” katanya.

Bahkan, lanjut Slamet Riyanto, Pemkab Ponorogo langsung berkomitmen dengan mengajak setiap RT untuk melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan DSA agar program tersebut berkelanjutan. “Pemda ingin DSA ini berkelanjutan. Seluruh RT akan MoU dengan Desa Sejahtera Astra untuk membeli hasil pertanian ini,” ujarnya.

Dilain pihak, Head of CSR Astra, Bima Krida Pamungkas, menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai kegiatan dalam mendampingi DSA berbasis ekspor ini. Selain membantu mencari pembeli (offtaker) di luar negeri, pihaknya juga turun langsung dalam membantu proses pertanian tersebut. “Sebanyak 6.800 RT, kita kasih bibit kunyit 6 ton dari Astra,” katanya.

Tak hanya itu yang telah dilaksakan Astra, namun Astra juga telah membantu petani dari 10 desa di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo ini dengan menyiapkan solar dryer dome untuk mengeringkan rempah-rempah tersebut. “Kami juga membangun kapasitas petani dan menggandeng pengusaha lokal agar lebih bersinergi. Kami ingin menjadikan petani lokal ini sebagai kekuatan baru,” tegas Bima Krida Pamungkas.

Lebih lanjut Bima Krida Pamungkas mengatakan, saat ini rempah-rempah dari Indonesia tengah digandrungi di luar negeri terutama Timur Tengah dan Asia Selatan. “DSA Ponorogo potensial untuk pengembangan rempah-rempah. Dari seluruh DSA yang ada, cuma Ponorogo yang punya rempah-rempah kelas ekspor,” bebernya.

Oleh karena itu, Bima Krida Pamungkas memastikan akan terus mendampingi DSA Ponorogo. “Ini masuk tahun kedua pembinaan DSA di Kabupaten Ponorogo. Harapannya sektor rempah-rempah bisa dikembangkan tak hanya di 10 desa, namun ke daerah lain. BUMDes bisa untuk penguatan bersama. Sehingga proses hulu hingga hilir dari pengelolaan ini bisa kuat, kolaborasi masyarakat, petani, BUMDes,” pungkasnya.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button