MetroOpini

Doakan kami, kami mencintai Tanah

Baru beberapa waktu yg lalu tepat di awal bulan agustus tahun 2021 ibu katakan kepadaku bahwa kita bukan pembunuh.

Tapi hari ini November 2021 kita ditebas. Kita dibunuh dengan kejam setelah ibu menguatkanku dengan air mata kemarin.

Bukankah kita manusia ibu? Bukankah kita diciptakan dilahirkan untuk saling menjaga, saling melindungi? Kenapa tanah karang selalu ingin dimandikan dengan darah? Apakah ini kutukan ibu? Ataukah ini warisan sakral dari Nenek Moyang, atau kesalahan-kesalahan yang dilupakan Ayahku?

Kita tidak bisa hindar dan berlari dari genggaman seseorang dan bilahan pisau itu, Kita dibunuh dengan kejam. Kita dicekik sampai tidak bisa berteriak minta tolong. Sebab lengan si penjahat terlalu kuat untuk kita lepas.

Ibu maafkan aku.. Kita tidak terlalu jauh untuk berpamitan, kita tidak jauh untuk saling menyapa. Dan hari ini kita hanya mampu meninggalkan darah-darah yang mengering dalam kubur.  Maafkan mereka, sebab air susu dan darah dagingmu telah sia-sia dikubur oleh penjahat itu. Ibu kali ini tidak ada yang membela kita, tidak ada yang mampu menghadang pisau itu.

Sebab kita hanya menangis minta pertolongan yang tak satupun orang mendengarkan. Ibu kali ini kita sama, kita semua menjadi mayat, tubuh kita kaku, airmata membeku bersama darah-darah yang tumpah ruah tidak ada yang membela kita hari ini ibu.

Kota kupang kota karang yang ibu sebut surga, kupang yang ibu sebut tanah para pejuang, tanah para bidadari tenun, tanah para raja, kini kotor dan dihina, sebab kita tidak berdosa diparangi, dibunuh dengan kekejaman zaman.

Tidak ada lagi kehormatan disini, tidak ada kesejatian lelaki disini, tak ada lagi kemanusian disini, sebab kita dimangsa oleh manusia berhati iblis, oleh manusia berhati binatang disini.

Ibu.. Dimana leluhur kita? Dimana Tuhan, dimana mereka? Kenapa diam? Kenapa mereka hanya diam menyaksikan leher kita ditikam. Kenapa? Kenapa mereka diam melihat kita meringik kesakitan? Kenapa?!!

KITA ADALAH PEMBUNUH IBU…

Si nenek Tua kota karang membeku kaki saburi pincang semuanya lumpuh, tak bisa menolong kita hari ini ibu.

Kupang kota karang adalah pulau para pembunuh. Bukan lagi pulau para raja. Kita Pembunuh..

Maafkan aku yang tidak bisa menjaga kehormatan ibu sebagai perempuan dan atas tanah karang .

Doakan Aku., Doakan ibuku., Semoga kami disurga.

Kita mencintai Tanah Ibu.

Kefamenanu, (01/12/21).

Aries Usboko

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button