DPRD Prov Sulbar

Dua Hari Masker Tak Diganti , Pansus DPRD Sulbar : Pemerintah Harus Serius Perhatikan Para Petugas Perbatasan

Polman.Sulbar.Beritanasional.id —Pansus Pengawasan Realokasi Dana Refocussing untuk Penanganan Covid 19 di Sulawesi Barat. Andi Salehuddin Patajangi bersama syarifuddin , H.Hasan Bado meninjau penanganan wilayah perbatasan Paku – Pinrang Sulsel dalam mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran Covid -19 .Selasa 28 April.

A.Salehuddin saat mendengar curhatan petugas Posko perbatasan Sulbar – Sulsel ( foto yuni bernas)

Peninjauan tersebut dilakukan untuk memastikan proses pemeriksaan pendatang dari luar Povinsi Sulbar yang masuk ke wilayah Sulbar berjalan dengan baik guna mencegah adanya warga yang terinfeksi virus corona masuk ke wilayah Sulbar serta untuk mengetahui anggaran yang dikucurkan untuk peruntukan para petugas tepat sasaran, termasuk uang harian , makan minum dan sarana lain pendunkung pencegahan mata rantai penyebaran Covid-19 , Masker dan sabun cuci tangan.

Dalam pelaksanaan pemantauan Pansus anggota DPRD Prov Sulbar , menyerap segala aduan para petugas Posko perbatasan, keluhan petugas posko seolah curhatan yang dialami selama bertugas dalam penanganan Pandemik Covid-19 sebagai garda terdepan pada perbatasan wilayah .

Sesaat usai pansus Dprd prov Sulbar , ( foto yuni bernas)

Petugas kemananan dari Satpol PP mengakui selama bertugas belum pernah menerima uang honorarium/uang saku , bahkan tidak tau tentang adanya uang saku,  serta masker yang digunakan sudah 2 hari belum juga diganti, karena tidak adanya ketersediaan cadangan masker bagi petugas di Posko Perbatasan , selain satpol PP , PMI juga mengeluhkan hal yang sama , bahkan dirinya pernah menerima perkataan tak sedap dari masyarakat karena sabun cuci tangan yang digunakan bukan cairan Detol yang digunakan melainkan sabun cuci piring merk Sunglight , dirinya berharap agar pemerintah serius dan menyediakan fasilitas sesuai SOP penanganan Covid-19 , serta asupan Vitamin buat petugas  karena menurutnya jika hal tersebut seperti ini maka dikhawatirkan petugas bisa terpapar Covid-19 mengingat banyaknya pendatang dari luar termasuk dari daerah zona merah .

Pansus Dprd Sulbar saat dilokasi Posko perbatasan , Kanan A.Salehuddin Patajangi , Tegah Syarifuddin , dan kiri H.Hasan Bado ( foto yuni bernas )

Sementara Petugas Dinkes Polman yang bertugas , saat ditanya terkait makan minum , dirinya mengakui selama dirinya bertugas dia tidak mengetahui , penyediaan makan minum itu dari mana yang dia tahu jika selama ini hanya swadaya masyarakat sekitar yang telah membantu menyediakan makan dan minum .

Pansus anggota DPRD Sulbar A.Salehuddin berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti harapan dan aduan para petugas dengan segala kebutuhan para petugas Posko Perbatasan , termasuk uang honorarium dan makan minum agar betul- betul diperhatikan karena itu adalah hak mereka , para petugas salah satu petugas garda terdepan dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 agar tidak masuk ke wilayah Sulbar .serta melengakapai para petugas sesuai standar SOP penenganan Covid-19 .

” Pemerintah harus lebih memperhatikan para petugas Penanganan Covid-19 di Posko Perbatasan , uang saku , makan minum , serta masker serta pemenuhan supley Vitamin , harus segera dipenuhi , agar pencapaian dapat tercapai maksimal , uang honorarium mereka harus diberikan segera karena saat ini semua masyarakat merasakan dampak Covid-19 pada gejolak ekonomi terlebih di bulan Suci Ramadhan amat sangat dibutuhkan , serta harus menyediakan cadangan masker di Posko.” Tegas A.Salehuddin

Meski demikian A.Salehuddin Patajangi mengatakan Penanganan Posko Perbatasan Sulbar- Sulsel masih jauh lebih baik ketimbang Penjagaan Posko perbatasan di kabupaten Majene – Polman.

Senada hal yang sama Syarifuddin dan H.Hasan Bado mengatakan Pemerintah Prov telah mengucurkan anggaran penanganan Covid -19 untuk posko perbatasan sebesar 36 Milyar didalamnya telah mencakup uang saku honorarium petugas dan makan minum .

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button