Ragam

Enam Belas UKM Banyuwangi “Naik Kelas”

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Sebanyak enam belas usaha kecil dan menengah (UKM) di Banyuwangi “naik kelas” setelah mengikuti Program SKORE (Sustaining Competitive & Responsible Enterprises) PLUS yang dilaksanakan selama 5 bulan oleh PT HM Sampoerna dan Dekranas Banyuwangi. Penutupan program ini dilakukan Rabu (26/7/17).

Menurut Maria Satriaputri dari BEDO (Bussines Export Development Organisation), sebagai mitra PT HM Sampoerna yang melaksanakan program SKORE Plus ini, dari 60 pengusaha UKM di Banyuwangi diseleksi menjadi 20 yang mengikuti workshop. Akhirnya terpilih 16 pengusaha yang “naik kelas”. “Mereka semula menggunakan cara tradisional kini menggunakan cara-cara yang modern,” terang Maria.

Metodologi yang dilakukan SKORE Plus ini adalah pelatihan menggunakan metode sederhana, diskusi dan permainan yang dilanjutkan dengan rencana aksi. Metode sederhana itu seperti pembukuan usaha, menentukan harga jual, membuat kemasan dan inovasi produk. Selain itu pendampingan di lokasi perusahaan memantau pelaksanaan rencana aksi yang telah dibuat sebelumnya.

“Hasilnya ada perubahan yang besar sekali seperti yang dipresentasikan peserta tadi. Kita kan bukan dosen yang hanya mengajari teori, tapi langsung praktik. UKM yang kelas adalah usaha kerajinan, oleh- oleh dan batik,” kata pemilik Spa Factory Bali itu.

Menurut Doan Fahny, pemilik Jasmine Snack, tim dari SKORE Plus melakukan kunjungan ke tempat kerjanya dan melihat masalah yang dihadapi serta memberikan bimbingan perbaikan dengan biaya yang terbatas.

“Setelah mengatur area kerja dan system pengawasan kami bisa meningkatkan effisiensi kerja dan mempertahankan kapasitas produksi dengan mengurangi setengah tenaga kerja,” ujar pengusaha makanan ringan ini.

Demikian pula dituturkan Sismarsiana, pemilik usaha snack Rani’s. Setelah mengikuti program ini ia melakukan penataan tempat produksi dan cara kerja sesuai standar produksi higienis.

“Kami pun terinspirasi untuk melakukan hal seperti Ladrang Tempong dan onde-onde Ketawa rasa spikuk serta memperbaiki kemasan. Hasilnya produk kami diterima di toko oleh-oleh terbesar di Banyuwangi,” bebernya.

Hal yang sama diungkapkan Ir. Wawan Setiawan pemilik W@one Agro Banyuwangi. Salah satu produksinya berupa Kopi Lereng Ijen sudah banyak kemajuan baik itu sego produk, pemasaran dan pengembangan usaha.

“Awalnya produksi kopi kami hanya dikenal oleh beberapa komunitas teman. Manfaatnya kami rasakan setelah mengikuti program ini. Bimbingan tentang inovasi produk dan kemasan meningkatkan image produk kami ,” tutur Wawan.

Pelatihan yang dilakukan tim CSR PT HM Sampoerna ini dilaksanakan di 5 kota di Jawa Timur yakni Malang, Banyuwangi, Blora, Pasuruan dan Jember. Tahun 2016 lalu program yang sama juga diselenggarakan di Pandaan dan Surabaya. (Hakim Said)

Caption : Para peserta SKORE Plus berfoto bersama

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button