Artikel

Ernest, Gadis Cantik Borneo yang Jatuh Cinta dengan Pinogu

BeritaNasional.ID – Gaya bicaranya sangat elegan. Saat bicara, matanya menatap langsung lawan bicaranya.

Tubuhnya tinggi semampai. Rambutnya panjang melewati bahu. Kulitnya putih bersih.

Memiliki mata indah dengan kacamata minus yang menghiasinya, semakin menambah kecantikan wanita yang memiliki nama lengkap Ernest Lydia Gisella ini.

Ernest Lydia Gisella adalah seorang mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pontianak yang masuk dalam program Nusantara Sehat. Sebuah program yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam program ini, Ernest Lydia Gisella ditempatkan di Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.

Diketahui bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan melakukan penempatan tenaga kesehatan berbasis tim (Tim Nusantara Sehat) melalui penugasan khusus, yang diharapkan mampu melaksanakan program secara terintegrasi dan memberikan pelayanan kesehatan secara optimal di tingkat pelayanan dasar terutama di puskesmas sangat terpencil di DTPK (Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan) dan DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan), dengan masa tugas selama 2 (dua) tahun.  Penugasan khusus tenaga kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanat Undang – Undang No. 36 tahun 2014 pasal  23 ayat (2).

“Nusantara Sehat” bertujuan meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di DTPK dan DBK disamping menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, menggerakan pemberdayaan masyarakat serta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi serta meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas di DTPK.

Saat melakukan liputan khusus kegiatan Bupati Bone Bolango Hamim Pou di Kecamatan Pinogu pada Kamis, 16 Maret 2023, Saya menyempatkan waktu untuk mewawancarai Ernest Lydia Gisella.

Kepada Saya, perempuan cerdas kelahiran Singkawang pada tanggal 27 April 2001 itu menceritakan bahwa pada tanggal 15 Desember 2022, untuk pertama kalinya Dia terbang ke Gorontalo dan menginjakkan kaki di Kecamatan Pinogu demi melaksanakan penugasan khusus Nusantara Sehat.

“Ekspektasi Saya, perjalanan untuk menuju Pinogu bisa menggunakan mobil dengan waktu tempuh 1 jam dari pusat kota dan kondisi jalan yang mulus. Namun, ternyata itu hanya “halusinasi” semata. Perjalanan yang sesungguhnya untuk menuju Pinogu sangat ekstrim bagi Saya sebagai pendatang dengan waktu tempuh 3-4 jam (jika tidak hujan) dan bisa lebih jika hujan. Untuk kendaraan yang bisa digunakan hanya ojek motor yang telah di modifikasi oleh warga setempat untuk mengangkut penumpang selain untuk pergi bertani dan berkebun,”bebernya

Setelah beberapa bulan tinggal di Pinogu, puteri dari pasangan almarhum Antonius Tonny dan Vinsensia Gerosa ini mulai terbiasa dengan kondisi yang ada di Pinogu, seperti penerangan masyarakat yang masih menggunakan panel surya ataupun tenaga mesin dissel yang pemakaian terbatas hingga jaringan telekomunikasi yang sering terganggu jika kondisi gelap saat hujan. Bahkan dirinya mengaku banyak menemukan hal-hal baru dan berbeda di Kecamatan Pinogu.

“Ternyata Pinogu bukan sekedar tempat tugas melainkan sebuah tempat yang menyimpan berbagai hal-hal baru yang belum pernah didapatkan di tempat asal Saya. Mulai dari masyarakat yang ramah dan toleran terhadap Saya yang berbeda keyakinan dan suku dengan mereka, suasana Desa yang tenang jauh dari kebisingan kota, hingga udara yang segar dan sejuk,”ungkapnya.

Meski baru beberapa bulan tinggal di Pinogu, “Bidadari Borneo”-demikian Saya memanggilnya-ini, mengaku sudah jatuh cinta dengan Pinogu hingga memiliki impian untuk tinggal di Pinogu.

“Sayangnya, Saya hanya berkesempatan memiliki masa bakti selama 2 tahun di Pinogu. Waktu yang singkat dan terbatas. Jika Tuhan ijinkan, boleh tinggal agak lama disini,”tuturnya.

Bagi wanita yang beragama katolik ini, hal lain yang juga sangat membanggakan dirinya adalah sikap Sang Bupati Bone Bolango Hamim Pou yang sangat apresiatif dengan pengabdiannya kepada masyarakat Pinogu. Bukan hanya itu, sikap familiar yang ditunjukkan orang nomor satu di Kabupaten Bone Bolango terhadap dirinya sebagai seorang pendatang baru di Kabupaten Bone Bolango sangat berkesan dan membuatnya sudah merasa seperti penduduk asli Pinogu.

“Terimakasih kepada Bapak Bupati Bone Bolango, yang sudah menceritakan banyak hal tentang Pinogu. Saya bangga dan merasa terhormat sebagai pendatang dari pulau Kalimantan Barat bisa berbincang langsung dengan Beliau tanpa ada batas dan ruang,”ujarnya.

Kini, dengan segala pengalaman yang dialaminya di Pinogu hingga saat ini, Ernest sepertinya telah merasa sebagai bagian dari rakyat Gorontalo (baca:Pinogu).

“Kata para orang tua, belum bisa dikatan orang Gorontalo jika belum menginjakkan kaki di Pinogu. Jadi apakah Saya akan tetap jadi orang Borneo atau sudah menjadi orang Gorontalo? Biarlah waktu yang akan menjawabnya,”pungkasnya. (Noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button