Daerah

Hutan Lindung Jadi Ajang Pembalakan Liar

BeritaNasional.ID, BANYUWANGI – Warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, merasa geram melihat kawasan hutan lindung di wilayahnya menjadi ajang pembalakan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Meskipun warga sekitar hutan tersebut telah beramai-ramai melakukan reboisasi dengan menanami bibit pohon beringin secara swadaya, akan tetapi aksi pembalakan liar tetap saja dilakukan. Hal itu terbukti, sehari setelah aksi tanam bibit beringin dilakukan, warga masih menemukan 27 tunggul bekas potongan pohon.

Hutan lindung atau yang lebih dikenal dengan sebutan hutan alam sekunder yang berada di areal milik Perum Perhutani tepatnya di Gunung Salakan BKPH Sukomade, KRPH Pulau Merah, KPH Banyuwangi Selatan merupakan hutan resapan. Yang mana dari hutan tersebut mengalir sumber mata air yang setiap harinya digunakan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari hari.

Menurut Yan (45), medan yang kemiringannya 35 sampai 50 derajat dengan kondisi becek dan licin dalam kurun waktu kurang dari 60 menit sudah di temukan 27 tunggul bekas pembalakan liar.

“Padahal sehari sebelumnya warga beramai-ramai melakukan reboisasi secara swadaya,” jelasnya.

Kerusakan hutan yang seolah-olah di biarkan oleh petugas dari Perum Perhutani ini bertambah jelas ketika warga yang melakukan pengecekan di dalam hutan juga menemukan lahan garapan berupa ladang padi dan ladang pisang. Dan di duga para penggarap lahan tersebut harus menyetor uang kisaran 1 juta rupiah ke oknum pegawai Perhutani untuk mendapatkan ijin garap.

Di konfirmasi lewat jaringan WA, Panca Putara Maju Sihite, S.Hut, M.Sc, selaku ADM KPH Banyuwangi Selatan mengatakan bahwa pihaknya akan segera croscek dan turun langsung ke lapangan. “Akan segera kita croscek turun lapangan mas,” katanya. (Hary) 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button