Ini Penjelasan Direktur RSUD Besuki Situbondo Terkait Baksos Operasi Mata Katarak Gratis
SITUBONDO JAWA TIMUR, BeritaNasional.id – Bakti sosial operasi mata katarak gratis ke-9 yang dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah Besuki, Kabupaten Situbondo bekerjasama dengan Klinik Mata Tritya Surabaya dan Klinik Mata KliMAS serta Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo hari ini mengoperasi 46 pasien, Sabtu (10/12/2022).
“Pasien yang hadir ke RSUD Besuki sebanyak 51 orang. Namun yang bisa melaksanakan operasi mata katarak gratis hanya 46 pasien. Sedangkan, 5 pasien batal operasi karena mengalami diabet mellitus dan 9 pasien di tunda karena sakit,” ujar Direktur Rumah Sakit Umum Besuki, dr. H. Imam Hariyono.
Operasi mata katarak gratis ini bisa terlaksana dengan baik, sambung dr Imam Hariyono, berkat dukungkan penuh dari Bupati Situbondo, lintas sektor Dinas Kesehatan Situbondo, Maestro dr. Armanto Sp.M Maestro Phaco dr. Heni Riyanto, SpM(K), Dr. Siswi Hapsari, SpM, RSUD Genteng, Dr. Andityo Sidohutomo Sp.M, Joenhiga Widyanita Ma’rifatul Kiftia, Andre dan Purbo dari PT Opmi Perkasa, atas Mesin Revo Smart-nya serta rekan-rekan Programer Indera se-Kabupaten Situbondo.
“Atas nama pribadi maupun atas nama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Besuki, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penuh terselenggaranya operasi mata katarak gratis di Rumah Sakit Umum Daerah Besuki. Alhamdulillah, dari awal tahun hingga menjelang akhir tahun pelaksanaan operasi mata katarak gratis di RSUD Besuki berlangsung aman dan lancar serta sudah banyak pasien mata katarak yang disembuhkan,” tutur Imam Hariyono.
Tak hanya itu yang disampaikan dr Imam Hariyono, namun dia juga mengungkapkan bahwa, operasi mata katarak gratis program “Gebrak Bersinar” yang digagas oleh Bupati Situbondo ini, mendapat apresiasi dari pasien mata katarak maupun keluarga pasien.
“Banyak pasien mata katarak yang sembuh setelah menjalani operasi. Oleh karena itu, mereka mengapresiasi Bupati Situbondo yang telah menggratiskan operasi mata katarak melalui program Gebrak Bersinar,” pungkas dr Imam Hariyono. (Heru/Bernas)
