
BeritaNasional.ID, PROBOLINGGO JATIM-Jalan penghubung utama antar desa di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, mengalami kerusakan parah akibat tingginya curah hujan. Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas warga tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan. Hingga saat ini, belum ada tindakan perbaikan yang konkret dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo, sehingga warga mulai menyuarakan keresahan mereka.
Risky, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa jalan tersebut sangat vital bagi masyarakat. Ia menuturkan bahwa keluhan warga telah banyak disuarakan melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.
“Alhamdulillah, informasinya jalan utama Krucil-Bremi akan mulai diperbaiki bulan depan, Mei,” ujar Risky. Fenomena viralnya isu ini menunjukkan bagaimana warga memanfaatkan media sosial sebagai alat advokasi dan penyampaian aspirasi.
Di sisi lain, beberapa warga seperti Yusuf memilih bertindak langsung dengan melakukan perbaikan secara mandiri. “Jalan berlubang seperti arung jeram di depan rumah saya sangat berbahaya. Maka saya menggunakan linggis dan alat lainnya untuk meratakan tanah di jalan,” tutur Yusuf. Langkah ini mencerminkan semangat gotong royong yang masih kental di tengah masyarakat meskipun menjadi solusi sementara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahyo Saputra, menyatakan bahwa perbaikan jalan masih dalam tahap menunggu pengesahan anggaran pergeseran.“Insya Allah, perbaikan akan dilakukan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 6 miliar,” jelasnya pada 29 Maret 2025. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada niat baik dari pemerintah, realisasi proyek masih bergantung pada mekanisme birokrasi yang memerlukan waktu.
Camat Krucil, Febry, juga menanggapi keluhan warga dengan menyatakan kesiapan mengawal proses ini. “Kami siap mengawal proses ini, mudah-mudahan segera terealisasi. Amin,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan harapan Pemerintah Kecamatan agar proyek ini segera terlaksana.
Masyarakat Krucil dan Bremi berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret demi keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan.
Kondisi jalan yang rusak tidak hanya berdampak pada mobilitas, tetapi juga ekonomi dan kesejahteraan warga.
Dengan adanya perhatian dari media dan desakan dari masyarakat, diharapkan proses perbaikan tidak hanya sekadar janji, tetapi benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat.
(Yul)