Lampu Sejarah 1.000 Km Mati Di Momen Kemerdekaan, Warga : Dishub Situbondo Minim Rasa Nasionalis
BeritaNasional.id, SITUBONDO JATIM – Di tengah gegap gempita perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, warga Situbondo justru merasakan kekecewaan mendalam. Lampu taman sepanjang 1.000 kilometer yang membentang di sepanjang Jalur Pantura, sebuah simbol sejarah yang sarat makna, dibiarkan padam oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Situbondo. Minggu (18/08/2024).
Mabsudi, warga Panarukan, tak dapat menyembunyikan kekesalannya. “Ini jalan sejarah! Jalur Anyer-Panarukan yang dibangun dengan darah dan keringat para leluhur kita di bawah tangan besi Gubernur Jenderal Daendels. Setiap meter jalan ini adalah bukti pengorbanan, dan kini, di hari kemerdekaan, lampu-lampunya justru padam.Di mana rasa nasionalisme pejabat kita,” ucapnya kesal.
Jalan Raya Anyer-Panarukan, atau yang dikenal sebagai Jalan Raya Pos, tak hanya menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa, tetapi juga menghubungkan kita dengan masa lalu yang penuh perjuangan. Jalan sepanjang 1.000 kilometer ini adalah saksi bisu dari kerja paksa dan penderitaan ribuan rakyat Indonesia di bawah penjajahan Belanda.
Namun, sejak 2022, lampu taman yang menghiasi jalan bersejarah ini tak lagi menyala. Jalur yang seharusnya menjadi kebanggaan dan daya tarik, terutama bagi pengendara dari Jakarta hingga Bali, kini tenggelam dalam gelap.
“Kami tidak mengerti mengapa lampu – lampu ini dimatikan, apakah Anggarannya tidak ada atau dihilangkan atau memang sengka dibiarkan begitu saja. Saya tidak tahu, tapi ini sangat memalukan!” tambah Mabsudi dengan nada kecewa.
Warga Situbondo berharap agar pemerintah daerah segera bertindak. Menghidupkan kembali lampu taman 1.000 kilometer ini bukan hanya soal penerangan, tetapi juga soal menghormati sejarah dan merayakan kemerdekaan yang sejati.