Nasional

Media Mainstream Akan Ditinggalkan Kerap Dijadikan Berita Pencitraan

BeritaNasional.ID Jakarta – Tokoh nasional yang juga ekonom senior, DR Rizal Ramli mengatakan, jika saat ini sepak terjang media mainstream Indonesia sangat mengkhawatirkan.
Menurut dia, kepercayaan publik terhadap pers menurun karena kerap memberitakan hal-hal yang hanya sekadar pencitraan.

“Media mainstream bisa ditinggalkan,” ujar RR, sapaannya dalam Malam Penganugerahan Moeslim Choice Award 2018 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Saat ini, pria yang akrab disapa RR itu mengatakan, media mainstream tidak menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada kepentingan rakyat banyak. Media mainstream seakan hanya menjadi corong penguasa.

“Hari ini pers kita terutama yang mainstream terkesan hanya mewakili suara resmi. Sementara suara yang tidak resmi, suara mayoritas, suara yang tertinggal jarang nongol di berita-berita utama media mainstream,” ungkap RR.

RR mengimbau agar pers Indonesia kembali menjadi pers perjuangan.

“Sejak zaman kemerdekaan dulu, media dan pers adalah pejuang kemerdekaan. Pers perjuangan namanya,” demikian mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menko Kemaritiman di era Presiden Joko Widodo itu.

Dalam ulang tahun pertama Moeslim Choice itu Rizal Ramli mendapatkan penghargaan kategori Democracy Award bersama Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, anggota DPD RI Fahira Fahmi Idris dan pakar hukum tatanegara Yusril Ihza Mahendra.

Tokoh-tokoh lain yang hadir dalam kegiatan itu adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pengusaha muda Sandiaga Uno, aktivis Adhie Massardi dan Natalius Pigai, juga sejumlah ulama. (dki1/bn) 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button