Daerah

Nyaris Punah, Pemkab Jember Akan Hidupkan Kembali Pegon Untuk Wisata

Berita Nasional.ID, JEMBER JATIM – Dulu, pegon dikenal sebagai alat transportasi yang cukup andal, kuat dan kokoh, lantaran penariknya menggunakan tenaga sapi dua ekor. Dua ekor sapi tersebut menarik gerbong di belakangnya yang berbentuk rumah kecil. Di gerbong itulah muatan ditempatkan untuk diangkut ke tempat tujuan, mulai dari kayu, pasir, batu bata, hasil ternak hingga hasil bumi.

Dulu pegon cukup laris untuk mengangkut barang maupun manusia, khususnya di jalan-jalan Ambulu dan sekitarnya. Namun seiring perjalanan waktu, peminat pegon mulai berkurang. Meski jalannya lembut tapi sangat lambat untuk sampai ke tempat tujuan. Pegon kini terdesak oleh alat transportasi modern yang cukup praktis dan cepat sampai di tujuan. Meskipun pegon masih ada namun sudah sangat jarang beroperasi, bahkan bukan tidak mungkin kelak hanya menjadi kenangan saja.

Untuk mengingatkan memori masyarakat terhadap pegon, Pemkab Jember memprakarsai Parade Pegon dan Festival Budaya, dengan start di Balai Desa Sumberejo dan finish di Pantai Watu Ulo Kecamatan Ambulu.

Menurut Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto, Parade Pegon sudah sejak lama digelar dari tahun ke tahun lintas generasi. Parade Pegon tak sekadar tontonan pegon berjalan, namun juga dilengkapi dengan festival budaya sehingga lebih menarik.

“Hari ini ada sebanyak 42 pegon mengkuti parade,” ujarnya kepada para awak media di di sela-sela Parade Pegon, Ahad (21/4/2024.
Tidak cukup parade, Bupati Hendy menginginkan transportasi pegon hidup lagi sebagai kekayaan budaya agar tidak punah dari bumi Jember. Namun kali ini bukan untuk mengangkut barang tapi mengangkut manusia yang ingin merasakan empuknya naik pegon.

“Naik pegon itu enak, shock breaker empuk karena sapi jalannya pelan sekali,” tambahnya. Bupati Hendy menambahkan, Dinas Pariwisata Jember akan bekerja sama dengan pemilik pegon untuk mengoperasikan alat transportasi kuno tersebut di ruas jalan Ambulu. Tujuannya agar pegon yang ada masih bermanfaat. Selain itu pegon bisa lestari meski dalam bentuk lain.

“Bisa seminggu sekali, hanya week end saja, mungkin berbayar tapi murah,” pungkasnya (Aryudi AR/Advertorial/Bernas).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button