Ragam

Pameran Buku Terbesar di Dunia “Big Bad Wolf” Hadir Kembali di Medan

BeritaNasional.ID Medan – Membaca adalah hal penting dalam kehidupan manusia untuk menambah pengetahuan dan mendapatkan informasi.

Buku sebagai jendela dunia pasti sudah tidak asing lagi, karena dengan buku, pembaca seakan dapat menikmati pengalaman di dunia lain, di dunia yang ia tak pernah pijakan kakinya tetapi dapat ia rasakan dan pikirkan, dan, tentu saja dapat diambil manfaatnya.

“Sebagai persembahan bagi bangsa Indonesia dalam memberikan akses terhadap bacaan Internasional yang berkualitas.” Bazar buku Big Bad Wolf Book Sale, kembali hadir di Sumatera Utara yang kedua. Kali ini, BBW Books bertempat di Medan, tepatnya di Gedung Andromeda Polonia Lanud Soewondo.

Acara ini akan berlangsung selama 11 hari, mulai 6-16 September 2019, Buku-buku yang dijual dalam bazar ini rata-rata diberi diskon antara 60 hingga 80 persen dari harga pasar

“Masyarakat bisa mengunjungi pameran 24 jam nonstop dan gratis biaya masuk gedung ” kata Presiden Direktur PT. Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi saat jumpa pers di Fuku Grill Sake & Bar, Jl. Suprapto No.13, Rabu (28/9/2019).

Menurut Uli, semangat membaca anak di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Mengutip survei yang dilakukan oleh UNESCO, disebutkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. “Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca,” ungkapnya.

Dengan alasan itu, lanjut dia, BBW yang akan digelar selama 24 jam nonstop memberikan diskon mulai dari 60 hingga 80 persen untuk semua buku internasional.

Berbagai genre buku tersedia dalam Bazar ini, mulai dari seni, budaya, novel, fiksi, romance, sastra, graphic novel, bisnis, arsitektur, memasak, fashion dan masih banyak lagi. Tersedia juga buku untuk anak-anak seperti buku cerita, buku untuk mewarnai, sound books, board books, pop up books dengan harga yang sangat terjangkau.

“Kami mengajak para orang tua untuk dapat menanamkan budaya membaca sejak dini agar kelak anak kita dapat merdeka dari ketidaktahuan, lebih kritis dan tidak mudah terprovokasi karena memiliki bekal ilmu, karena buku adalah jendela dunia,” ucapnya. (Kiel)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button