Kalimantan Barat

Polres Sekadau Gelar FGD Dengan Pimpinan Perusahaan Perkebunan: Cegah Konflik Sosial

BeritaNasional.ID, SEKADAU KALBAR – Polres Sekadau menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan perusahaan perkebunan di Kabupaten Sekadau. FGD ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi dalam sektor perkebunan sawit, seperti pembebasan lahan, tuntutan ganti rugi, serta masalah lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah agar permasalahan tersebut tidak berkembang menjadi konflik sosial yang dapat mengancam situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Sekadau.

Dalam FGD tersebut dihadiri Wakapolres Sekadau Kompol Riko Syafutra S.T., S.I.K., M.H, Kabagops Kompol Samsul Bakri S.H., M.H, dan Kasat Samapta IPTU Triyono, S.H., serta Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Kuswiyanto, S.H., M.H. Selain itu, perwakilan dari perusahaan perkebunan di Kabupaten Sekadau turut hadir dalam kegiatan ini.

Kegiatan FGD dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom dengan para Kapolsek jajaran, di aula Bhayangkara Patriatama Polres Sekadau, pada Jum’at (26/1/2024) siang.

Wakapolres Sekadau Kompol Riko dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi mengenai permasalahan-permasalahan yang muncul di masing-masing perusahaan, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait.

Wakapolres juga menyampaikan pentingnya kehadiran perusahaan perkebunan di Kabupaten Sekadau sebagai faktor strategis yang dapat meningkatkan pendapatan negara, membuka lapangan pekerjaan, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

“Terkait permasalahan perkebunan, kami pihak kepolisian telah melakukan langkah-langkah pencegahan seperti deteksi dini, pembinaan masyarakat, dan upaya penanganan seperti mediasi, dan langkah penegakan hukum sebagai solusi terakhir,” jelas Wakapolres Sekadau Kompol Riko.

Kabagops Polres Sekadau, Kompol Samsul Bakri, juga menyampaikan pentingnya perusahaan melaporkan masalah ke pihak kepolisian sejak dini, sekalipun masalah yang dihadapi terlihat sepele.

Kabagops juga menyampaikan pentingnya sinergi dan komunikasi antara perusahaan dengan kepolisian dalam menyelesaikan masalah yang timbul. Kabagops juga menyoroti peran Dewan Adat Desa (DAD) dalam penyelesaian permasalahan dan mengusulkan ke depan agar kegiatan FGD melibatkan tokoh masyarakat dan instansi terkait.

Beberapa perusahaan perkebunan yang hadir antara lain, seperti PT. AGRO ANDALAN, PT. KSP, PT. KBP, PT. AAL, PT. PAM, PT. PHS/MPE, PT. ARVERNA, PT. MBJ, PT. MJP (Gunas), PT. MJP Selalong (Gunas), dan PT. SML Barat+Timur, juga menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, mulai dari masalah hukum, tuntutan adat, hingga permasalahan pencurian yang marak terjadi. Harapan dan usulan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi juga dibahas dalam FGD ini.

Wakapolres menyampaikan beberapa langkah yang akan diambil, diantaranya akan meningkatkan kegiatan sosialisasi melalui Bhabinkamtibmas secara rutin guna memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat. Selain itu, Wakapolres juga menekankan pentingnya sinergi antara Polres Sekadau dan Kapolsek jajaran bukan hanya dalam FGD, namun juga dalam kegiatan lainnya.

“Penanganan konflik sosial menjadi prioritas Polres Sekadau untuk mencari jalan keluar yang baik dengan melibatkan stakeholder lainnya. Melalui FGD ini kita harap permasalahan dalam sektor perkebunan sawit dapat teridentifikasi dengan lebih baik dan solusi yang tepat dapat ditemukan,” kata Wakapolres. (Aji/BERNAS)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button