HeadlineHukum & KriminalPendidikanPolitik

Proses Mutasi SD Gmit Soe Yang Dilakukan Bupati TTS Dinilai Muatan Politik dan Korbankan Dunia Pendidikan

BeritaNasional.ID-Soe NTT,- Seyogyanya proses mutasi pegawai dalam lingkungan pemerintahan adalah hal yang lumrah karena akan terjadi penyegaran dalam tubuh birokrasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Namun yang terjadi dengan mutasi Kepala SD GMIT Soe 1 Sonya I. Ully, SPd malah sebaliknya dinilai sebagai sebuah proses mutasi yang sarat muatan politis dan berpotensi mengorbankan dunia Pendidikan dasar, khususnya Sekolah GMIT.

Hal ini dikatakan Ketua Komite SD GMIT Soe 1, Dr. Marten Tualaka, SH. MSi menanggapi kebijakan Bupati TTS memutasikan Kepala SD GMIT Soe 1 menjadi Guru Kelas di SD Inpres Oebesa.

Pihaknya mengaku kaget, karena masa jabatan Kepala SD GMIT Soe 1 masih berlaku hingga 30 September 2024 sebagaimana SK Yapenkris Agape Soe, tapi sebelum masa jabatan itu berakhir, ternyata Bupati sudah mutasikan terlebih dahulu.

Didampingi Sekretaris Komite, Arifin Lete Betty dan Anggota Komite lainnya yakni Pdt. Yos Manu dan Pdt. Jefri Kase, Tualaka mengaku sangat menyesalkan tindakan Bupati TTS yang melakukan mutasi secara sepihak. 

Kami sangat sesalkan kejadian ini. Memang kita tau bahwa ASN itu adalah milik Pemerintah, namun mestinya kalau mau dimutasi harus dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak Yayasan, bukan asal copot saja, sebab saat mau melantik beliau sebagai Kepala Sekolah dulu, kan Yayasan mendapat rekomendasi dari Pemerintah, bukan asal lantik.  jadi kalau mau Tarik Kembali, mestinya ada komunikasi dengan Yayasan, supaya di masa transisi ini Yayasan mempersiapkan kader yang baik untuk gantikan Ibu Ully, apalagi Sekolah ini merupakan salah satu Sekolah unggulan milik GMIT yang mengangkat wajah Pendidikan dasar di Kabupaten ini, bahkan saat ini Kepala Sekolah Bersama kami sebagai Komite sedang focus mempersiapkan Sekolah menghadapi pemberlakuan Kurikulum Merdeka Tahun ini” Tegas Tualaka.

Ditempat yang sama, Pdt. Yos Manu yang selain sebagai Komite Sekolah juga sebagai Pembina Yapenkris Agape Soe menilai bahwa tindakan yang dilakukan Bupati telah melukai perasaan warga Gereja ; Betapa tidak, Bupati TTS yang notabene adalah warga Gereja merupakan kader Gereja yang sangat diharapkan bisa memperhatikan nasib Sekolah-sekolah GMIT yang saat ini dalam pergumulan Majelis Sinode.

Saya tidak urusan dengan pribadi Ibu Sonya, yang saya pikirkan adalah nasib Sekolah GMIT, nasib anak-anak kita ; Kalau yang SD GMIT Soe 1 yang kita nilai bagus saja sudah dibuat seperti ini, bagaimana kita bicara tentang Sekolah GMIT yang lain??,  saya kira ini bagai sebuah musibah di bulan Pendidikan GMIT”, timpal Pdt. Yos penuh penyesalan.

Sebagaimana informasi yang beredar luas di beberapa grup WA, bahwa Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem P. Tahun, ST.MM melalui SK Nomor. BKPSDMD.820/1509/3/2022 tertanggal 30 juni 2022 telah memutasikan Ibu Sonya Imelda Ully, SPd yang saat ini menjabat sebagai Kepala SD GMIT Soe 1 menjadi Guru Kelas di SD Inpres Oebesa Soe padahal SK Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Kepala Sekolah oleh Yapenkris Agape Soe masih berlaku sampai tanggal 30 September 2024.

Bahkan santer diisukan bahwa mutasi ini erat kaitannya dengan posisi Drs. Salmun Tabun, Msi yang tak lain adalah suami dari Ibu Sonya Imelda Ully yang digadang-gadang menjadi salah satu kompetitor Bupati Tahun dalam Pilkada TTS tahun 2024 mendatang.

Direncanakan, pihak komite Sekolah akan bertemu dengan pihak Yapenkris Agape Soe dan Pemerintah Kabupaten TTS untuk membahas masalah ini, dan pembaca sekalian dapat mengikuti klarifikasi dari pemerintah pada edisi pemberitaan selanjutnya. (*)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button