DaerahSulawesi

RDP Bersama Dewan, Kadis Perindag Buteng Tegaskan Tidak Ada Pemindahan Pasar

BERITANASIONAL.ID, BUTON TENGAH SULAWESI TENGGARA- Beredar kabar bahwa dalam waktu dekat para pedagang dipasar swadaya Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan direlokasi dipasar sentral/pasar rakyat dibantah oleh kadis Perindustrian dan Perdagangan, Usman Mbolosi saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) bersama sejumlah pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Peduli Pedagang Pasar Mawasangka (FKP3M).

Hal itu menyusul beberapa kali rapat yang digelar oleh pedagang pasal sentral/pasar rakyat bersama dinas Perindustrian dan Pedagangan Buton Tengah.

“Rapat kali ini tidak ada hubungannya dengan pemindahan pasar, ini dulu yang saya harus jelaskan,” ucap Usman saat mengikuti RDP, Senin (18/10/2021).

Menurutnya, kata “pemindahan” pasar sangat tidak tepat seperti yang beredar dimasyarakat. Sebab, dikatakan maksud turunnya dinas Perindag bersama unsur muspika dan Satpol PP beberapa waktu lalu hanya sebatas penertiban para pedagang.

“Tidak ada maksud untuk mau pindahkan pasar dikelurahan Watolo. Mau dipindahkan kemana?. Jadi, kegiatan yang kami laksanakan pada tanggal 7 itu untuk menertibkan para pedagang pasar yakni penjual sayur, itu saja,” katanya.

Hal ini, lanjut Usman, dilakukan atas respon dari keluhan masyarakat yang mengatakan bahwa kondisi pasar Watolo sudah sangat tidak nyaman saat dilalui.

Sehingga bersama unsur muspika Kecamatan Mawasangka dibantu Satpol PP melakukan penertiban.

“Jadi bukan pemindahan. Tidak ada satu agendakan pun untuk pemindahan pasar,” ungkapnya.

Bahkan, telah beberapa kali pihaknya bersama muspika menggelar sosialisasi dengan bertemu langsung dengan para pelaku pasar agar mereka dengan suka rela mengisi beberapa tempat yang berada dipasar rakyat mengingat pasar swadaya tidak memungkinkan lagi dipakai para penjual sayur maupun buah.

“Ini solusi yang kami tawarkan. Tadinya pasar rakyat itu kosong, sekarang sudah terisi. Dan yang kami sampaikan itu dengan cara yang humanis yang tidak membuat ketersinggungan. Walaupun ada keluhan yang tidak bisa dihindari bahwa katanya mereka tidak terlalu laku seperti ditempat semula,” terangnya.

“Tapi kami sampaikan bahwa sayur ikan itu merupakan kebutuhan dasar dan pasti orang akan mencarinya,” sambungnya.

Namun Ia menyayangkan setelah sempat bersosialisasi dan bertemu para pedagang, didapati ada surat yang isinya mengatakan bahwa telah terjadi penggusuran/pindah tempat/relokasi pada sejumlah pedagang.

“Padahal kami hanya menyampaikan untuk penertiban pasar agar para pedagang itu tidak menjual dijalan. Oleh karena itu setelah menerima surat ini (surat dari FKP3M untuk dilakukan RDP bersama dewan) kami mengaku heran, kenapa bunyinya seperti itu. Yang jelas tidak ada pemindahan yang ada hanya penertiban,” tandasnya

Diketahui, rapat yang digelar bersama para pelaku pasar yang terhimpun dalam FKP3M turut dihadiri oleh anggota dewan dari dapil VI Mawasangka yang dipimpin langsung oleh Saadia.

Sementara dari pihak eksekutif turut hadir Asisten II, H Maiynu, kepala dinas Perindag Buteng, Usman Mbolosi, Kasat Pol PP, Kabid Perhubungan, Kabag Hukum.

Dari pihak muspika turut hadir Camat Mawasangka, Sahiruddin dan Lurah Watolo, Ramlin bersama ketua LPM Watolo, Ili Husri (Win).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button