AdvedtorialInternational

Sanggar Seni Simalungun Siantar Bawa Nama Indonesia Pada Tufok Feftival di Turki

BeritaNasional.ID, – Sanggar Seni Simalungun Home Dancer (SIHODA) didampingi Cioff Indonesia, ikuti Tufok Festival di Provinsi Yalova Turki yang dimulai dari tanggal 30 Agustus hingga 06 September 2021.

Adapun bentuk Festival tersebut sebuah Festival Pertunjukan Tari berkeliling ditiap Kota yang ada di Provinsi Yalova Turki.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil wawancara wartawan bersama Founder Sanggar SIHODA, Laura Sinaga melalui pesan WhatsApp Voice Note nya. Sabtu dini hari, (04/09/2021).

“Jadi ada 2 Sanggar mewakili Indonesia, yaitu Sanggar Seni Simalungun Home Dancer (SIHODA) dari Siantar-Simalungun dan Gandrum Studio dari Jakarta,” jawab Laura.

Pada festival kali ini Sanggar SIHODA sendiri menampilkan tarian khas dari Simalungun, sedangkan Gandrum Studio menampilkan tarian Nusantara seperti Tari Betawi dan Bali.

Laura menyebutkan bahwa, pada Festival Tari ini, setiap harinya para peserta berkeliling di kota-kota yang ada di Provinsi Yalova dengan pertunjukan tarian khas Daerah masing-masing Negara.

Sedangkan Sanggar SIHODA sendiri pada penampilannya yang ke-4 di Kota Altinova Turki, malam ini 03 September 2021 menampilkan Tari Medley Simalungun yang terdiri dari tari Haroan Bolon, tari Manduda, Tari Martonun, Tari Etah Mangalop Boru, dan Tari Serma Dengan-Dengan.

Selin Indonesia, pada festival ini juga diikuti Negara dari Eropa lainnya seperti Jerman, Ukraina dan Negara Lainnya.

Sedangkan puncak Festival adalah pada tanggal 04 September 2020, dimana semua Negara yang mengikuti Festival akan menunjukkan penampilan terbaik Seni Tariannya masing-masing.

Laura menjelaskan pula nantinya pada acara puncak, perwakilan Indonesi, Sanggar SIHODA dan Gandrum Studio ini akan berkolaborasi dengan satu kali perform.

“Nah, disitulah nantinya akan dipilih performance terbaik, pakaian terbaik, dan beberapa kategori lainnya,” terang Laura yang saat ini berumur 24 tahun.

Untuk diketahui acara Tufok Festival ini sudah berlangsung hingga 34 tahun lamanya.

Untuk Sanggar SIHODA sendiri, itu membawa 5 orang penari, 1 orang Koreo Grafer, dan juga Founder Sanggar SIHODA bernama Laura Sinaga, dan 2 orang Official dari DPP Partua Maujana Simalungun (PMS), dan perwakilan Promosi Budaya 7 Kerajaan Simalungun (PB7KS) bernama Jabetson Purba Sigumonrong.

Sedangkan dari Grandum Studio membawa 4 orang penari, 1 orang Koreo Grafer, dan juga Founder bernama Rusmala Sari Dewi. Total sekitar 13 orang.

Sementara itu dikutip pada laman Facebook nya, Sarmesi Purba perwakilan DPP PMS mengatakan, bahwa Typical Simalungun adalah semangat gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, apakah dalam menenun, menumbuk atau menampi padi, menjemput pengantin.

“Manerser juga gerakan kaki tari Simalungun kita saksikan pada performance malam ini. Tarima kasih kepada Laura Tyas Avionita Sinaga yang mendisain tari ini tampil memukai di Negeri asing,” tulis Sarmedi Purba.

Ketua DPP PMS Sarmedi Purba, Bendahara PB7KS Jabetson Purba Sigumonrong, pimpinan SIHODA Laura Sinaga dan perwakilan CIOFF Indonesia Nurmala Dewi Sari saat Pemberian cinderamata berupa pakaian adat Simalungun kepada Walikota Yalova Turki, Mr. Mustafa Tutuk.
Teks Foto: Ketua DPP PMS Sarmedi Purba, Bendahara PB7KS Jabetson Purba Sigumonrong, pimpinan SIHODA Laura Sinaga dan perwakilan CIOFF Indonesia Nurmala Dewi Sari saat Pemberian cinderamata berupa pakaian adat Simalungun kepada Walikota Yalova Turki, Mr. Mustafa Tutuk.

Selain memberikan penampilan terbaiknya, perwakilan Indonesia dari Simalungun Siantar ini memberikan seperangkat pakaian adat Simalungun, dan satu plakat Sanggar Seni Sihoda kepqda Governor of Yalova Muammer Erol sebagai bentuk cindramata.

Bersama rombongan Indonesianya lainnya, CIOFF Indonesia, perwakilan Simalungun Siantar ini juga sempat menjumpai Walikota Yalova Turki, Mr. Mustafa Tutuk dan memberikan seperangat pakaian adat Simalungun dari Maket Rumah Bolon Simalungun sebagai cinderamata. (FTR-BB/01)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button