BondowosoDaerahHukum & KriminalJawa Timur

SBMI Jemput TKW Bondowoso Dengan Biaya Swadaya

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang disiksa oleh kembali terjadi. Kali yang menjadi korban adalah Asnami, kelahiran tahun 1974 Warga Desa Pecalongan Rt27 Rw02 Kecamatan Sukosasri.
Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Mery Dian Kharisma Pribadi kepada BeritaNasional.ID, ahad 4/6 2023. SBMI menjemput TKW tersebut ke Bandara Jauanda Surabaya dengan biaya swadya.
“Setelah kami mendapat laporan dari sesama TKW teman Asnami, kami langsung mencari informasi keberadaan korban. Setelah posisi korban diketahui langsung kami bersama keluarganya melalukan penjemputan,” kata Mery, sapaannya.
Menurut Mery, Asnami bekerja ke Malaysia sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) secara ilegal. Pada saat berangkat, sebetulnya korban mengalami gangguan mental, namun tetap dipaksakan oleh tekong (pengepul TKW ilegal).
Ditambahkan, kebetulan Asnami mendapat majikan yang kejam. Bekerja dari jam 08.00 hingga 18.00 waktu Malaysia. Bekerja selama 10 jam sehari hanya digaji Rp 1.200.000,00 tiap bulan.
Setelah bekerja 16 bulkan di Negeri Jiran, lanjutnya, korban tidak kuat dan melarikan diri. Agar tidak diketahui Polisi Malaysia, korban bersama 9 temannya sembunyidi laut selama sehari.
Setelah dirasa aman, korban bersama kawan-kawannya bersembunyi ke hutan. Dan Asmani dibelikan ticket oleh seseorang yang tidak dikenal untuk pulang ke Indonesia. Dari Malaysia transit ke Jakarta dan landing di Bandara Juanda Sidoarjo/Surabaya.
“Korban sempat mengirim uang kepada keluarganya di Pecalongan ketika masih bekerja di Malaysia. Dan terahir, dia membawa uang sekitar Rp 2.000.000,00,” kata Mery, panggilannya.
Mery berharap, Pemkab Bondowoso tidak tutup mata terhadap TKW. Karena kontribusinya cukup besar. Apalagi, Asnami ini berangkat ke Malaysia sekitar tahun 2021. Anggaran dari Pemkab di DPTSP dan Naker, didalamnya untuk TKW sekitar Rp 2M.
Baik, lanjutnya, untuk sosialisasi ke seluruh Desa/Kelurahan yang tersebar di 23 Kecamatan, dan yang lainnya. Saya ambil sampel di sejumlah Desa, tidak satupun Kades yang mengetahui jika ada warganya menjadi TKI.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button