SUMUT

Setelah Bhakti Karya, Kini Giliran Petani Guldah Diserang Kelompok Penyerobotan Lahan

BeritaNasional.ID, Binjai – Konflik sosial dan aksi kekerasan berlatar belakang sengketa lahan di Kelurahan Bhakti Karya, Kec. Binjai Selatan yang terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan ini, nyatanya sampai sekarang masih saja terus berlangsung.

Nah, jika sebelumnya banyak diantara petani dari Kel. Bhakti Karya yang mengaku diserang, kini giliran petani asal Kampung Beguldah pulak yang justru menjadi sasaran dari aksi penyerangan oleh kelompok kawanan penyerobot lahan.

Pasca diserang, kini banyak diantara para petani yang berasal dari Kampung Beguldah yang mengaku takut untuk pulang kembali ke rumahnya.

Mereka lebih memilih untuk menginap di halaman Mapolres Binjai. Alasannya, demi keamanan dan ingin mencari perlindungan di kantor polisi.

“Kami mau pulang ke rumah pun takut bang, karena pasti jumpa lagi sama orang-orang itu. Kami sendiri pernah diusir sama orang-orang itu sambil diteriaki bunuh-bunuh, bunuh saja, siapa yang tidak mau kerjasama sama kelompok kami, maka pigi saja kalian dari kampung ini,” ucapnya menirukan omongan seseorang dari kelompok tersebut.

Petani itu sempat menceritakan bagaimana kronologis kejadian awalnya, kenapa mereka sampai bisa diserang oleh kelompok kawanan penyerobot lahan tersebut. Awalnya mereka mengaku hendak beraktifitas seperti biasa di lahan pertanian milik mereka.

“Tadinya bibik ini baru datang lho sama menantunya mau kesitu ke ladangnya, tapi belum sempat mereka ngapain-ngapain, tiba-tiba terdengar ada teriakan dari kelompok mereka yang berteriak, bunuh bakar, bunuh saja. Orang itu ramai kali kami lihat bang. Terus tiba-tiba aku sama bibik kami ini langsung dipanahi sama orang itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia, mereka pun langsung berhamburan lari menyelamatkan diri dari serangan mereka. Hingga membuat mereka pun jadi takut pulang kembali ke rumahnya. Dan, memutuskan untuk lebih memilih menginap mencari perlindungan di kantor polisi.

“Ya takutlah kami pulang bang, karena rumahku sama bibik kami ini kan di Guldah. Pasti jumpa lagilah kami sama orang-orang yang nyerag kami itu,” ujarnya.

Sementara itu, Penasehat Hukum, Kelompok Tani Mekar Jaya, Ade Rinaldy Tanjung SH mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti dan saksi yang cukup kuat untuk membuat laporan polisi terkait adanya insiden aksi penyerangan tersebut.

“Sudah satu hari dua malam saya turut mendampingi para petani untuk membuat laporan pengaduan di sini (Polres Binjai). Ada sekitar empat laporan dugaan tindak pidana yang dibuat,” ujar Ade Rinaldy Tanjung SH.

Beberapa laporan pengaduan yang sudah dilaporkan diantaranya seperti kasus pengeroyokan, perampasan dan pengerusakan. Ade juga menyebut bakal ada beberapa laporan pengaduan lagi yang akan menyusul untuk segera dilaporkan. (bay)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button