ACEHEkonomi

Tanam Raya Jagung Bersama Wamentan, Mursil : Aceh Tamiang masih Berpeluang Peningkatan Indeks Pertanaman

BERITANASIONAL.ID, ACEH TAMIANG – Aceh Tamiang masih berpeluang besar untuk dapat meningkatkan produksi pangan melalui program Peningkatan Indeks Pertanaman (IP), Peningkatan Produksi, dan produktivitas melalui intensifikasi, Perluasan Areal Tanam melalui optimasi pemanfaatan lahan, Penggunaan Varietas Unggul Bersertifikat, serta paling penting peningkatan kualitas sumber daya  petani melalui penyuluhan.

Hal itu disampaikan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn dalam sambutannya melakukan Tanam Raya Jagung di lahan seluas 64 Ha, Kecamatan Tenggulun bersama Wakil Menteri Pertanian RI, Ir. Harvick Hasnul Qolbi, Senin (29/8/22).

“Kegiatan Tanam Raya Jagung ini sebagai upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas tanaman pangan guna menjaga ketahanan pangan. Presiden RI Joko Widodo telah menyebutkan bahwa Indonesia mesti bersiap menghadapi isu krisis pangan dunia,” sebut Mursil.

Menurut Mursil, kebutuhan bahan pangan dan industri terus meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri perlu menjadi perhatian.

“Kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan sangat aktif dan responsif dalam menjaga ritme pembangunan pertanian sebagai tulang punggung ekonomi rakyat sekaligus menjaga ketahanan pangan, termasuk dengan mempersiapkan perluasan areal tanam jagung,” jelasnya.

Mursil juga menyebutkan, komoditas unggulan Pertanian lainnya berupa kelapa sawit, karet, kakao dan nilam serta sejumlah komoditi hortikultura dan pada sub sektor tanaman pangan, serta memiliki padi organik yang tersertifikasi dan pertama di Aceh.

Namun, ia juga turut menyampaikan kondisi mahalnya harga beli pupuk yang menjadi kendala besar pagi para petani.

“Pupuk sangat mahal Pak. Mohon untuk ada solusi perihal kendala ini”, pinta Mursil.

Berbicara mengenai PMK, Mursil menyampaikan kondisi wabah PMK di Aceh Tamiang sejak tanggal 19 Agustus 2022 hingga hari ini, Senin  (29/8) telah mencapai nol kasus.

Wamentan RI, Ir. Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, kedatangannya kali ini sebagai bukti bahwa pemerintah hadir dan bahu membahu agar kedaulatan pangan bisa tercapai termasuk dalam sektor pertanian jagung.

Menyampaikan bahwa kaitannya dengan krisis pangan global, Indonesia sampai sejauh ini masih dalam posisi yang positif. “Bahwa kalau global secara internasional memang demikian adanya, namun hal tersebut masih tergolong pada kategori aman. Produktivitas jagung tentu Indonesia sampai hari ini terlampaui”, terangnya.

Ia berharap, kedatangannya kali ini membuat masyarakat lebih optimis dengan hadirnya para pengusaha yang membuat komoditas jagung menjadi Komoditas yang menjanjikan.

“Saya harap, keoptimisan masyarakat akan membantu pemerintah dalam menentukan arah kebijakan untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik”, ujar Wamentan Harvick.

Dalam sambutannya, Harvick menuturkan kondisi perekonomian di Indonesia meskipun dilanda wabah Covid-19, namun sektor pertanian menjadi penyumbang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 16,24%. Pada tahun 2020 muncul petani baru sebanyak 2-3 juta, dan pada tahun 2021 sebanyak 7juta petani baru pun lahir.

“Prestasi ini bukan semata kinerja Pemerintah, melainkan kontribusi masyarakat yang turut mensukseskan sektor pertanian”, ungkap Harvick disambut tepuk tangan masyarakat.

Dalam hal yang sama, Pangdam IM, Mayjen TNI Mohammad Hasan juga menyatakan dukungan serta akan turut mensukseskan program ketahanan pangan di Aceh Tamiang.

“Saya beserta jajaran melalui Kodim 0117/Aceh Tamiang siap membantu mengatasi kesulitan dan mendukung penuh penanaman raya jagung di Kampung Tenggulun untuk membantu perekonomian masyarakat”, sebut Pangdam IM.

Tidak hanya sekedar berbincang, kunjungan Wamentan Harvick juga membawa bantuan benih padi untuk 2000 Ha lahan dan bantuan benih jagung untuk 300 Ha lahan. Ini diberikan secara simbolis kepada sejumlah perwakilan kelompoktani.

Selain bantuan benih, juga turut diberikan bantuan padi Inbrida sawah dengan TP Pusat untuk 2000 Ha, TP Provinsi untuk 1.000 Ha, jagung hibrida APBN TP pusat untuk 350 Ha, Bantuan Kedelai APBN TP Prov untuk 300 Ha.

Bantuan alat juga turut dikucurkan berupa Alsintan Pasca Panen 3 unit, yang terdiri dari pemipil jagung (Corn Sheller) sebanyak dua unit dan perontok padi (Power Threser) satu unit. Bantuan Ditjen Hortikultura berupa benih cabai pun turut dialokasikan untuk 8,5 Ha.

Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana pertanian juga memberikan bantuan pra panen APBN berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) sebanyak 13 unit atau senilai Rp. 975.000.000, Pembangunan Embung Pertanian sebanyak 1 unit senilai Rp. 120.000.000, Pembangunan Irigasi Perpompaan Besar sebanyak 1 unit senilai Rp. 107.600.000, Optimasi Lahan Rawa (Kerjasama TNI) seluas 200 Ha senilai Rp. 680.000.000 dan Optimasi Lahan Rawa (Olah Tanah) Gapoktan senilai Rp. 180.000.000.

Usai rangkaian acara penyambutan, Wamentan beserta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang dan unsur Forkopimda bergerak menuju lokasi penanaman. Adapun luas lahan cetak sawah yang akan dikelola seluas 218 Ha, namun hanya 64 Ha yang akan ditamani jagung.  Selebihnya, Pemerintah Daerah berpesan kepada para pengolah lahan untuk mempertahankan fungsi lahan yang ada untuk bercocok tanam komoditi pertanian, baik itu padi, palawija, maupun sayuran dengan tidak mengalih fungsikan menjadikan lahan sawit.

Turut dalam rombongan Sekda Aceh, dr. Taqwallah, Pj. Bupati Aceh Timur, Ir. Mahyuddin Syech Kalad, Sekda Aceh Tamiang, Drs. Asra, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir. Cut Huzaimah, sejumlah pejabat utama Kodam Iskandar Muda, Danrem 011/LW Kolonel Inf. Bayu Permana beserta jajaran, unsur Forkopimda Aceh Tamiang, para Kepala OPD dan Camat dalam Lingkup Aceh Tamiang, unsur Forkopimcam Tenggulun, para penyuluh, kelompoktani dan masyarakat Kecamatan Tenggulun. []

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button