DaerahJawa BaratKesehatanPendidikan

Terapkan Sistem Deteksi Dini Stunting, Tim Dosen Informatika dan Gizi Universitas Siliwangi Rekomendasikan Pola Hidup Sehat

BeritaNasional.ID, TASIKMALAYA –Tim Dosen Informatika dan Gizi Universitas Siliwangi penerima hibah pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) DIKTI tahun anggaran 2024 berkolaborasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk pencegahan stunting.

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat  tersebut, Tim Dosen Informatika dan Gizi Universitas Siliwangi yang diketuai Hen Hen Lukmana dengan anggota tim masing-masing; Siti Yuliyanti, Yusrima Syamsina Wardhani Setya, serta dibantu enam Mahasiswa jurusan informatika, yakni; Pandu Pangestu, Ega Aprianto, Salma Nur Fithriyah, Irsalina Yumna, Rahma Agustin dan Risma, bermitra dengan Puskesmas Purbaratu dan mitra sasaran yakni Posyandu Bina Warga, Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Menurut Hen Hen Lukman, pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada beberapa tujuan utama yakni; untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader posyandu.

“Pada kemitraan dengan Puskesmas Purbaratu, berupa cara mendeteksi stunting pada balita dengan cepat. Selain itu, sistem deteksi dini stunting yang efektif diajarkan dan diterapkan agar kader berserta masyarakat, terutama para ibu dapat dengan cepat mengenali tanda-tanda stunting. Rekomendasi dan pelatihan mengenai pola hidup sehat juga diberikan sebagai langkah utama dalam pencegahan stunting sejak dini,”Hen Hen Lukmana .

Dalam kegiatan bertema “Peningkatan Pemberdayaan Kader Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya Melalui Penerapan Sistem Deteksi Dini Stunting Dengan Rekomendasi Pola Hidup Sehat” ini, sebagai pemateri Yusrima Syamsina Wardhani,S.ST.,M.K.M., memaparkan bahwa asupan gizi pada balita sangat penting dalam pencegahan stunting. Asupan gizi balita merupakan makanan atau minuman yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan balita.

Menurut Yusrima,  Pedoman gizi seimbang memberikan panduan yang lebih luas dan menjadikannya lebih komprehensif serta menyesuaikan dengan perkembangan ilmu gizi dan kondisi masyarakat saat ini.

Pedoman Gizi Seimbang, jelas Yusrima, memiliki empat pilar utama; mengonsumsi makanan beragam, memperhatikan porsi makanan dan menjaga berat badan ideal, melakukan aktivitas fisik yang cukup Mempraktikkan kebersihan dan keamanan pangan, dan tidak hanya ibu yang berperan dan bertanggung jawab dalam memberikan Asah, Asih dan Asuh, tetapi peran ayah juga sangat penting agar terciptanya keselarasan dalam melaksanakan metode 3A.

Hasil dari kegiatan ini menunjukkan jika peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini stunting dan cara pencegahannya melalui pola hidup sehat. Tim pengabdian tidak hanya memberikan materi secara formal, tetapi juga dengan cara yang menarik dan inovatif dengan memberikan hadiah kepada peserta yang aktif berpartisipasi.

Salah satu peserta menyatakan dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini sehingga dia lebih paham cara mendeteksi stunting sejak dini dan dengan menerapkan pola hidup sehat dapat menjadi salah satu solusi utamanya.

“Dengan adanya program ini, diharapkan angka stunting di wilayah Puskesmas Purbaratu dapat berkurang secara signifikan melalui upaya bersama antara Puskesmas, Universitas Siliwangi, dan Masyarakat setempat,” harapnya. (*_

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button