NasionalSUMUT

1.000 Siswi di Batubara Ikuti Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Sekolah

BeritaNasional.ID, Batubara Sumut – Pemerintah Kabupaten Batubara melakukan Pencanangan Gerakan Aksi Bergizi yang dilaksanakan di 15 Sekolah SMP/SMA/MA sederajat yang ada di masing-masing wilayah kerja Puskesmas sebagai bagian aksi bersama dari Gerakan Nasional Aksi Bergizi serentak pada tanggal 26 Oktober 2022.

Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini diikuti sebanyak 1.000 siswi remaja putri di 11 wilayah kerja Puskesmas se-Kabupaten Batubara. Sedangksn debagai pusat pencanangan kegiatan ini dilakdanakan di MAN 1 Lima Puluh dan SMP Negeri 1 Sei Suka.

Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Batubara, dengan melibatkan Dinas Pendidikan, Bagian Kesra Setdakab, Kemenag, dan diikuti TP. PKK Kabupaten Batubara ini sebagai bentuk awal pencegahan Stunting yang dimulai dari Remaja Putri agar terhindar dari Anemia.

“Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut,” terang Kadis Kesehatan PPKB drg Wahid Khusyairi, MM melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Abdul Fuad Helmi S.KM, M.Kes saat dikonfirmasi via pesan Whatsapp nya, Kamis (27/10/2022).

Ia menyebutkan, Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

Teks foto: Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Sekolah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan PPKB, bersama Dinas Pendidikan, Bagian Kesra Setdakab, Kemenag, dan diikuti TP. PKK Kabupaten Batubara. (Ist)
Teks foto: Gerakan Nasional Aksi Bergizi di Sekolah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan PPKB, bersama Dinas Pendidikan, Bagian Kesra Setdakab, Kemenag, dan diikuti TP. PKK Kabupaten Batubara. (Ist)

Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat atau hemoglobin. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).

Menanggulangi hal tersebut, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD).

Suplementasi TTD ini mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per Minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak factor yang memperngaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengkonsumsi TTD.

Abdul Fuad menyebutkan, sebelumnya Gerakan Nasional Aksi Bergizi di sekolah (SMP/SMA/MA) wilayah kerja Puskesmas ini, peserta melakukan senam pagi bersama, sarapan pagi bersama, minum TTD dan mengisi aplikasi CERIA bersama, serta dilanjutkan dengan sesi vidio edukasi.

“Rangkaian tersebut tentunya tidak berhenti pada hari itu saja, tetapi diharapkan dapat berjalan rutin setiap Minggu sesuai kesepakatan dan kesediaan dari masing-masing sekolah. Oleh karena itu, peran pimpinan sekolah, guru, orang tua, murid, dan seluruh warga di sekitar sekolah sangat penting,” tuturnya. (FTR-BB/01)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button