DaerahSUMUT

13 Desa Deklarasikan Stop BABS pada Rangkaian Puncak HKN ke-58 di Kabupaten Batu Bara

BeritaNasional.ID, Batu Bara Sumut – Sebanyak 13 Desa di Kabupaten Batu Bara deklarasikan Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada peringatan HKN ke-58 yang ditandai dengan penandatanganan prasasti deklarasi Desa Stop BABS oleh Bupati Ir. Zahir, M. Ap bersama Kadis Kesehatan P2KB drg. Wahid Khusyairi, MM dan diikuti Kepala Desa.

Deklarasi Stop BABS pada puncak peringatan HKN ke-58 kali ini juga dilakukan penandatangan komitmen bersama untuk mewujudkan Gerak Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dihalaman RSUD Batu Bara, Senin (19/12/2022).

Adapun 13 Desa yang melakukan deklarasi Stop BABS ini yakni Desa Aek Nauli, Desa Pematang Cengkring, Desa Pakan Raya, Desa Tanjung Seri, Desa Kandangan, Desa Pelanggiran, Desa Laut Tador, Desa Simodong, Desa Patang Kuning, Desa Mangkai Lama, Desa Barung-Barung, Desa Panjang, dan Desa Perkebunan Sei Bejangkar yang di tandatangani oleh masing-masing Kepala Desa.

Teks foto : Tandatangan 13 Kepala Desa deklarasikan Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Teks foto : Tandatangan 13 Kepala Desa di Kabupaten Batu Bara deklarasikan Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Pada peringatan HKN ke-58 tahun 2022 ini, Bupati Zahir melalui Kepala Dinas Kesehatan P2KB drg. Wahid mengajak seluruh element masyarakat sebagai refleksi dan momentum untuk meng-evaluasi keberhasilan dan hambatan program-program kesehatan yang dijalankan selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Batu Bara

“Kita sudah melewati fase kritis pandemi Covid-19, dengan program percepatan vaksinasi bagi seluruh sasaran,” tuturnya.

drg. Wahid menjelaskan terkait pencapaian program kesehatan di Kabupaten Batu Bara selama satu tahun terakhir ini, diantaranya
percepatan vaksinasi yang terus dilakukan, terutama untuk dosis 2 bagi masyarakat umum yang pencapaiannya masih 73,52% dan vaksinasi booster sebesar 43,62%.

Sedangkan terkait program penurunan angka stunting di Kabupaten Batu Bara, berdasarkan hasil EPPBGM, bahwa prevalensi stunting Kabupaten Batu Bara pada pengukuran bulan April 2022 sebesar 18,35 % dan prevalensi stunting saat ini sebesar 16,97%.

“Sedangkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun ini, kita masih menunggu rilis hasilnya,” jelas drg Wahid.

Untuk mensukseskan gerakan Bapak Asuh Anak Stunting dan Bapak Angkat Keluarga Berisiko Stunting, dijelaskan bahwa donasi yang telah terkumpul dari ASN kesehatan untuk bulan Desember 2022 sebesar Rp. 20.805.000 dengan rincian dari Dinkes P2KB sebesar Rp. 4.020.000, dari RSUD Batu Bara sebesar Rp. 2.600.000, dan Puskesmas sebesar Rp.14.185.000.

Sementara untuk cakupan Desa/Kelurahan yang sudah mendeklarasikan sebagai Desa/Kelurahan stop buang air besar sembarangan, dari capaian tahun 2021 sebanyak 45 Desa yakni diangka 29,8% sedangkan untuk capaian tahun 2022 meningkat sebanyak 58 Desa yakni 38,4% dari 151 Desa/Kelurahan wilayah di Kabupaten Batu Bara.

“Hasil ini masih dibawah target sebesar 60%, namun ada peningkatan dari 29,8% tahun 2021 menjadi 38,4% pada tahun 2022 ini,” terang drg. Wahid.

Ia menjelaskan terkait cakupan IVA Test dalam kegiatan gebyar IVA Test dengan pencapaian target 100% sebanyak 2.497 orang. Dan Kabupaten Batu Bara mendapatkan penghargaan peringkat ke-4 se-Provinsi Sumatera Utara di tahun 2022 ini.

Untuk cakupan program jaminan kesehatan Nasional Kabupaten Batu Bara tahun 2022 sebanyak 384.606 (86,66%) dari 443.816 jumlah penduduk di Batu Bara.

“Angka ini akan kita pacu untuk mencapai target Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98% di bawah kepemimpinan Bapak Bupati Ir. H. ZAHIR, M. AP,” tegas Kadis Kesehatan P2Kb.

drg. Wahid menjelaskan pula dalam pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan, pada tahun 2022 ini, pihaknya sudah memiliki peralatan Ultrasonography (USG) untuk pemeriksaan ibu hamil sebanyak 7 unit, dan Telemedecine sebanyak 7 set untuk layanan kesehatan berbasis teknologi yang memungkinkan pasien dapat berkonsultasi dengan dokter puskesmas tanpa bertatap muka. Aplikasi ini berpotensi untuk merevolusi pelayanan kesehatan.

Peralatan lainnya yakni Haemoglobin Meter sebanyak 9 unit untuk pemeriksaan Haemoglobin pada remaja putri dalam deteksi dini penanganan anemia dan keluarga berisiko stunting, dan antropometri sebanyak 126 set sebagai dukungan pada akurasi pengukuran anak balita.

Kemudian kalibarasi alat kesehatan pada seluruh Puskesmas, instalasi farmasi Kabupaten dan RSUD Batu Bara, Penambahan armada mobil ambulance sebanyak 4 unit, hingga bantuan kelambu berinsektisida dari Kemenkes RI sebanyak 48.000 buah dalam upaya pencegahan malaria di Kabupaten Batu Baraa. (FTR-BB/01)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button