DPRD Prov Sulbar

Bersama Mitra Kerja , H.Husain Haenur Komisi III DPRD Sulbar Turut gelar Raker

Sulbar.Beritanasional.id –Komisi III DPRD Sulbar menggelar rapat kerja (raker) dengan sejumlah mitra kerjanya diantaranya Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat Prov. Sulbar, Dinas ESDM dan Badan Lingkungan Hidup Prov. Sulbar. Senin 15 Juni.

Rapat kerja itu dipimpin A.Muslim Fattah didampingi ketua komisi III Rayu. Hadir pula sejumlah anggota DPRD Sulbar lainnya seperti Daeng Arif Matemmu, Syarifuddin, Junsenbudi Bombang, Husain Haenur, Yusri Nur, dan H.Damris.

Dalam pelaksanaan Rapat kerja membahas evaluasi pelaksanaan APBD tahun anggaran 2020. Satu persatu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov. Sulbar memaparkan capaian kinerjanya selama semester 1 tahun ini.

Dihadapan anggota komisi III DPRD Sulbar para kepala dinas memberikan penjelasan teknis terkait realisasi anggaran dan sisa anggaran yang telah direfocussing karena pandemi Covid-19.

Mayoritas OPD Pemprov. Sulbar mengalami pelambatan dalam hal realisasi anggaran karena adanya Covid-19. Sebut saja seperti Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat yang realisasi anggarannya masih dibawah 15 persen.

Kabid Kawasan Pemukiman Hj. Suriana menjelaskan pagu awal yang ada pada dinasnya berjumlah 9 Milyar 819 juta. Karena adanya refocussing 50 persen sehingga anggarannya hanya tersisa 4 Miliar 909 juta rupiah.

“rata-rata kegiatan belum ada yang jalan pak. Di kami ada 26 paket pekerjaan fisik seperti drenase, rabat beton dan pembangunan kanal namun yang tersisa hanya 11 paket. 15 paket kenak refocussiing. Dengan adanya new normal ini maka semua program kami sudah dapat dijalankan.”jelasnya.

Dinas ESDM Sulbar juga mengalami hal yang sama. Kadis SDM Sulbar Amri Eka Sakti menjelaskan bahwa anggaran yang dikelola sebesar 4 Miliar rupiah, namun setelah refocussing menjadi hanya 2 miliar rupiah.

“Sebelum refocussing anggaran ESDM 4M, setelah refocussing sisa 2 M , realisasi belanja lansung sampai april 24 persen , sisa 1 Milyar yg blm jalan. Total keseluruhan 31 persen yang sudah jalan.”jelasnya.

Perdebatan alot terjadi antara komisi III dengan pihak dinas ESDM Sulbar lantaran anggaran pengadaan sumur bor dengan pagu anggaran 400 juta rupiah tidak masuk dalam program Dinas ESDM Sulbar, padahal menurut komisi III program tersebut telah disetujui dan ditetapkan pada rapat komisi sebelum APBD Sulbar th.2020 ditetapkan.

Dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Prov.Sulbar komisi III DPRD Sulbar juga mengupas terkait realisasi belanja. Selain itu hal strategis yang menjadi pembahasan yakni mengenai limbah perusahaan sawit.

Wakil ketua komisi III DPRD Sulbar A. Muslim Fattah menjelaskan bahwa seluruh program yang direfocussing akan diupayakan dikembalikan pada anggaran perubahan. Kader senior partai Golkar itu berasumsi bahwa anggaran refocussing untuk penanganan Covid-19 terlalu besar sehingga Ia memastikan tidak akan habis dibelanjakan.

“anggaran hasil refocussing kemarin kurang lebih 165 miliar, sementara sampai sekarang baru digunakan sekitar 22 miliar. Kami meyakini anggaran ini terlalu banyak dan kami pastikan tidak akan habis. Karena itu program yang kenak refocussing kemarin kita anggarkan kembali di perubahan.”jelasnya.

Anggota DPRD Sulbar dapil Polman itu berharap OPD Pemprov. Sulbar dapat terus lebih maksimal dalam bekerja. Ia meminta agar program yang buat dapat lebih berpihak kepada masyarakat.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button