Pringsewu

Warga Bumi Arum Pringsewu Keluhkan Jembatan Gantung

BeritaNasional.ID, PRINGSEWU – Jembatan gantung di Pekon Bumi Arum Kabupaten Pringsewu dikeluhkan warga.

Jembatan diperkirakan sudah berumur lama dan usang tersebut di-posting oleh warga setempat di akun Facebook bernama Diana Ku pada grup Pringsewu Comunity, Minggu (5/9/21).

Nampak pada feature yang diunggah, kondisi jembatan sudah sangat memperhatikan.

Papan tersusun pada bagian lantai jembatan terlihat rapuh dan pecah pecah. Nampak juga pada bagian papan lainnya sudah terlepas dari kancingan jembatan.

Dijelaskan oleh Diana Ku, bahwa jembatan tersebut selama ini dirawat oleh warga. Sementara itu, tulis dia, tidak ada perhatian sedikitpun dari pemerintah Pekon.

Terkait perbaikan yang dilakukan oleh warga, atas inisiatif mereka sendiri tanpa adanya campur tangan pemerintah Pekon, supaya jemban tersebut tetap layak untuk digunakan.

” Pak kami lelah setiap bulan ganti papan jembatan kami .sesekali kepala pekon dan jajarannya tengok lah buat kebaikan bersama kami paham dengan Tugas serta kesibukan masing2.warga sudah inisiatif trus menurus menjaga serta merawat dan melestarikan jembatan sesuai fungsinya sampai sekarang #JEMBATAN SASAK GANTUNG BUMIARUM Yang dulu pernah ada cerita, ” tulis Diana Ku.

Postingan tersebut sontak mendapat respon dari beberapa netizen.

Salah satu komentar menulis supaya wakil Bupati Pringsewu mencarikan solusinya.

” Mohon perhatiannya pak Fauzi Semkomakt, ” komentar Iva Agnesia.

Disusul komentar Iwan Rozadi. Menurut Iwan jembatan itu sudah sangat menakutkan.

” Ngeri amat jembatanya, “tulis Iwan.

Adapun komentar yang lain. Sejumlah komentar menyampaikan turut prihatin atas kondisi jembatan itu. Ungkapan tersebut ditulis salah satu pemilik akun bernama Lina Aini.

” Suruh bmgun jembatan beton,sama jln tanjakannya itu masaallah kyk rusak parah, “tulis Lina Aini.

Disusul akun Wahyu. Pada komentarnya Wahyu berharap adanya tindak-lanjut dari pemerintah terkait.

” Semoga aparat terkait cepat merespon Aamiin, “tulis Wahyu. (Davit)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button