BondowosoJawa TimurKesehatanNasionalPemerintahan

AFKHI Fasilititasi Pelatihan bagi Dokter Hewan Kembangkan Profesi Untuk Antisipasi Mutasi Penyakit Akibat Pemanasan Global

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Untuk mengantisipaisi mewabahnya penyakit ternak, Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) bekerjasama dengan 6 Dinas Peternakan Kabupaten Kota di Tapal Kuda untuk melatih dokter hewan agar mampu melakukan deteksi awal terhadap penyakit ternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso, Drs. Mohammad Halil, melalui Kabid Keswan dan Kesmavet, drh. Cendy Herdiawan mengatakan, 6 Kabupaten/Kota tersebut adalah Kabupaten dan Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Banyuwangi, dan Bondowoso.

“Pesertanya 30 orang, masing-masing Kabupaten/Kota diberi jatah 5 peserta. Para dokter hewan tersebut dilatih dan dididik melakukan deteksi awal terhadap gejala penyakit pada ternak,” kata Pejabat berkacama minus, Senin, 26/2.

Disamping itu, lanjutnya, para peserta akan melakukan survailen dan mitigasi jika ada kasus penyakit pada ternak. Pelatihan ini sangat penting, karena di Disnakkan Bondowoso banyak CPNS baru yang belum pernah mendapat pelatihan.

Ditambahkan, pelatihan dan pengembangan profesional tenaga kesehatan hewan garis depan ini tidak membebani anggaran daerah, karena AFKHI bekerjasama dengan Red Meat and Cattle Patnership, kerjasama Indonesia-Australia.

Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 4 hari, 2 hari pemberian materi, 1 hari praktek lapangan, dan 1 hari evaluasi. Perwakilan dari Bondowoso antara lain petugas Rumah Potong Hewan (RPH), Puskeswan, petugas Laboratorium, dan dokter hewan.

“Tugas utama peserta dapat menangani emergy desease. Sebab dengan pemanasan global, para pakar meyakini, penyakit bermutasi dari satu negara ke negara lain. Yang dilatih ini sebagai detektif, untuk mencari sumber penyakit dan cara menangulanginya,” kata Dosen Luar Biasa Unair Surabaya ini.

Masing-masing peserta, lanjutnya, hususnya dari Tapak Kuda akan membentuk komunitas berjejaring. Sehingga jika ada ternak Bondowoso terkena penyakit, akan ditelusuri, berasal dari mana ternak tersebut.

Ditambahkan, kalau diketahui ternak tersebut dari Situbondo, maka alumni peserta pelatihan yang dari Situbondo akan melakukan deteksi. Sehingga dengan cepat diketahui jenis penyakitnya, sekaligus solusi penyembuhannya.

Pelatihan ini bukan hanya yang pertama di Bondowoso, tapi di Indonesia. Awalnya, pelatihan ini akan ditempatkan di Banyuwangi. Namun setelah drh. Cendy meminta kepada Ketua Panitia, Dr. Drh. Nusdianto Triakoso, MP, agar ditempatkan di Bondowoso, disetujui. (SYAMSUL ARIFIN/BERNAS).

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button