DaerahJawa TimurPendidikanRagamSitubondo

BPS dan Wartawan Shering ‘Bedah’ Data Statistik

SITUBONDO JAWA TIMUR, BeritaNasional.id –  Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo bersama wartawan membedah Statistik Untuk jurnalistik. Kegiatan yang berlangsung di kantor BPS Jl Raya Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo ini berlangsung khidmat, Rabu (07/09/2022).

Keterangan yang disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Situbondo, Bagas Susilo mengatakan bahwa, pihaknya menginginkan jurnalis mendapatkan Statistikal Kapasiti Building yang memadai. Sehingga dalam menulis pemberitaan itu menjadi lebih berbobot dan mampu mensajikan data yang akurat tentang statistik. “Dalam hal ini, kita bukan untuk menggurui atau mengajari, tapi kita lebih ke shering. Sebab kami juga lemah dalam dunia jurnalistik,” jelas Bagas Susilo dihadapan sejumlah wartawan.

Dengan adanya pertemuan ini, sambung Bagas Susilo, pihaknya berharap ada komunikasi dua arah untuk membuat berita berita terkait dengan statistik atau kegiatan BPS atau indikator indikator pembangunan yang telah dihasilkan. “Mencerdaskan kehidupan bangsa, itu tugas tugas jurnalistik dan masalah data stasistik tugas kami,” ujar Bagas.

Lebih lanjut, Bagas menjelaskan bahwa ada beberapa jurnalis yang bilang masih ragu dalam menulis apakah benar atau tidak dalam pengertian statistik ini. “Dengan pertemuan ini, semoga rekan rekan jurnalistik tidak ragu lagi dalam menuangkan karya tulis tentang data stastistik,” tuturnya.

Tak hanya itu saja yang disampaikan Bagas, namun pihaknya sudah lama berkeinginan untuk saling shering dengan wartawan tentang penulisan data statistik secara terbuka. “Saya merasa senang teman teman wartawan bisa datang ke BPS untuk berdiskusi tentang data,” jelasnya.

Terkait Registrasi Sosial Ekonomi (Resosek), kata Bagas, itu digunakan untuk mendata seluruh keluarga yang ada di wiliyah Kabupaten Situbondo terkait dengan kesejahteraannya. “Kita kesulitan mendapatkan data yang valid untuk intervensi bantuan. Sehingga berdampak kepada banyak orang yang seharusnya menerima bantuan, namun tidak menerimanya. Hal ini terjadi, gara-gara tidak sesuai dengan KTP, NIK dan lainnya,” jelasnya.

Apabila Resosek dilakukan, imbuh Bagas, akan tepat sasaran atau benar benar memvalidasi data yang banyak salah tersebut. “Jadi BPS tidak sendirian dalam mencatat. BPS juga merekrut petugas dan melibatkan perangkat desa supaya dapat terlibat langsung berasama kita. Sehingga ketika, kita bersama-sama dalam melakukan validasi data, maka diketahui oleh perangkat desa yang bersangkutan,”pungkasnya.

Publisher         : Heru Hartanto

Pewarta           : As’ad Zuhadi Anwar

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button