Daerah

Bupati Jember Sebut J-Pasti Keren Telah Habiskan Rp 523 Miliar Namun Banyak Warga Tak Tahu

BeritaNasional.ID, JEMBER JATIM – Program Jember Pasti Keren atau yang biasa disingkat J-Pasti Keren adalah layanan kesehatan gratis bagi warga Kabupaten Jember, khususnya mereka yang tidak mampu.

Program layanan kesehatan gratis bagi warga Jember yang diakomodasi dalam J-Pasti Keren ternyata telah menghabiskan fulus yang cukup besar. Menurut Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto, layanan kesehatan gratis bagi warga yang tidak mampu tersebut selama ini sudah menelan dana sebesar Rp 523 Miliar.

“Berobat gak bayar bagi yang tidak mampu. Kami Pemkab  Jember selama (tahun) 2021, 2022, 2023 mengeluarkan Rp 523 Miliar untuk memberikan (layanan kesehatan) gratis kepada masyarakat Jember,” urainya saat memberikan sambutan dalam acara Pembinaan dan Penguatan Kepala Desa/Lurah Penerima Penghargaan Paralegal Justice Award 2024 di Pendapa Desa Suco Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember, Kamis (4/7/2024).

J-Pasti Keren adalah persembahan Pemkab Jember dalam rangka memberikan layanan kesehatan secara gratis bagi warga tidak mampu yang belum terakomodasi di program layanan kesehatan gratis lainnya. Dengan cuma bermodalkan KTP Jember, warga sudah bisa menikmati layanan kesehatan gratis di kelas 3 fasilitas kesehatan milik Pemkab Jember. Namun sayang selama ini banyak warga yang tidak tahu soal J-Pasti Keren.

“Pertanyaannya masih ada gak orang yang tidak tahu JPK (J-Pati Keren), banyak,” jelasnya.

Untuk itu, ia meminta bantuan para lurah dan kepala desa (kades) guna mensosialisasikan J Pasti Keren. Sebab, merekalah yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

“Terus tanggungjawab siapa (terkait banyak warga tidak tahu soal J-Pasti Keren), ya Pak Kades-lah sama Pak Lurah,” terang Bupati Hendy.

Ia menuturkan, posisi kades dan lurah sama dengan bupati kecil di desa atau kelurahan. Katanya, struktur pemerintahan memang diatur sedemikian rupa dengan posisi berjenjang, mulai dari bupati, camat hingga lurah dan kepala desa.

“Ada RT ada RW. Makaya juga ada kapolsek, danramil, untuk apa? Agar sampa ke bawah (pelayananya),” pungkasnya (AAR/Bernas).

 

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button