Ragam

Danlanud Soewondo Ikut Melaksanakan Penanaman Pohon Mangrove di Desa Bagan Serdang

BeritaNasional.ID Medan – Dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI tahun 2019, TNI wilayah Sumatera Utara melaksanakan penanaman pohon Mangrove yang dilaksanakan secara serentak oleh Satuan TNI di seluruh Indonesia dengan tema “Selamatkan Bumi Untuk Anak Cucu Kita”, di Desa Bagan Serdang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (7/10/2019).

Turut hadir dalam kegiatan ini, Pangdam l/Bukit Barisan Mayjen TNI MS. Fadhilah, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K, Panglima Kosekhanudnas III Medan Marsma TNI Djohn Amarul, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Meka Yudanto, S.Sos., M.A.P. yang diwakili oleh Kadislog Letkol Kal Rado P. Purba, Komandan Korem 022/Pantai Timur Kolonel Inf R. Wahyu Sugiarto, Bupati Deli Serdang dan Kajari Deli Serdang.

Dalam kesempatan tersebut, Pangdam l/BB mengungkapkan bahwa wilayah Indonesia hutan Mangrove yang terluas, mencapai 20% dari luas hutan Mangrove dunia dan juga memiliki keanekaragaman hayati yang terbesar serta strukturnya paling bervariasi. Warisan alam yang sangat luar biasa ini memberikan tanggung jawab besar bagi bangsa Indonesia untuk melestarikannya.

Dalam hal ini Pangdam l/BB sangat menaruh perhatian besar akan kelestarian ekosistem Mangrove dikarenakan memiliki banyak fungsi dan manfaat antara lain sebagai pelindung erosi dan abrasi air laut, penyangga dan pencegah intrusi air laut tempat berlindung/berkembang biaknya berbagai jenis fauna dan biota laut, sumber pendapatan masyarakat (berupa ekowisata, pemanfaatan kayu dan non kayu) penyiapan karbon serta sebagai mitigasi bencana, ungkapnya.

Dikesempatan yang sama Danlantamal I Belawan mengungkapkan bahwa tujun penanaman Mangrove untuk menangani masalah lingkungan, perlu kita sadari bahwa kebiasaan dalam keseharian kita yang turut menyebabkan kerusakan ekosistem Mangrove, antara lain konversi lahan menjadi area penggunaan lain, perambahan, pencemaran, perluasan tambak dan praktek budidaya yang tidak berkelanjutan. Perubahan bentang lahan terutama menjadi tambak menyebabkan terlepasnya emisi karbon yang dapat berkontribusi dalam peningkatan suhu bumi.

Untuk menyelamatkan Ekosistem yang ada diwilayah Pantai dan juga menjaga keindahan pantai dari Abrasi air laut, kita terus akan melakukan progam rehabilitasi Mangrove minimal 5.000 Ha pertahun serta mendorong gerakan rehabilitasi Mangrove melibatkan dengan bebrapa pihak, antara lain TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Masyarakat, LSM dan BUMN melalui CSR sehingga fungsi ekosistem Mangrove dapat menjadi mitigas bencana dalam ditingkatkan. (Kiel)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button