Layanan Speling Diterjunkan, Kesehatan Warga Pekalongan Jadi Prioritas

Berita Naaional.Id, Pekalongan | Kota Pekalongan — Program dokter spesialis keliling (Speling) terus menunjukkan dampak nyata bagi kesehatan warga Kota Pekalongan. Dalam giat terbaru di Kelurahan Bendan Kergon, ratusan penduduk memperoleh pemeriksaan langsung dari tim dokter spesialis RSUD Bendan di Gedung Sekretariat IDI Kota Pekalongan.
Wakil Wali Kota Pekalongan, **Hj. Balgis Diab**, yang meninjau pelaksanaan layanan, menyebut Speling sebagai terobosan efektif mempercepat akses kesehatan.
> “Alhamdulillah, kegiatan hari ini benar‑benar memudahkan masyarakat. Mereka tak perlu bepergian jauh ke rumah sakit untuk konsultasi dengan dokter spesialis,” ujarnya sembari mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Layanan Speling mengutamakan deteksi dini. Warga menjalani skrining awal, kemudian konsultasi dengan dokter sesuai kebutuhan. “Begitu gejala teridentifikasi, tindak lanjut bisa segera diatur lewat Puskesmas atau rujukan ke rumah sakit. Harapannya derajat kesehatan masyarakat makin meningkat,” imbuh Balgis.
Pada kesempatan ini RSUD Bendan menerjunkan tiga tenaga ahli: **dr. Christina Dewi** (Spesialis Mata), **dr. Kukuh Subekti** (Spesialis Penyakit Dalam), dan **dr. Saffana Okka** (Spesialis Obstetri & Ginekologi). Direktur RSUD Bendan, **dr. Dwi Heri Wibawa**, menegaskan kesiapan institusinya.
> “Speling bertujuan utama skrining. Jika ditemukan indikasi lanjutan—seperti pasien dengan hemoglobin rendah—kami langsung arahkan pemeriksaan laboratorium, rontgen, atau perawatan intensif,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, **Slamet Budiyanto**, menuturkan bahwa Speling merupakan program sinergi Pemprov Jateng dengan seluruh rumah sakit di kota. “Ini giliran kelima Speling; setiap putaran menyediakan kuota 100 pemeriksaan. RSUD Bendan baru kali ini menjadi pelaksana. Selanjutnya kami jadwalkan di kelurahan lain yang masuk wilayah binaan RSUD Bendan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pembagian kelurahan berbasis zonasi rumah sakit bertujuan meratakan pelayanan. Warga yang telah diseleksi Puskesmas dan membutuhkan konsultasi lanjutan bisa langsung datang tanpa antre panjang. “Antusiasme masyarakat tinggi karena prosesnya cepat dan praktis. Speling mempercepat rujukan sekaligus memperkuat deteksi dini,” pungkas Slamet.
Dengan model layanan jemput bola ini, Pemerintah Kota Pekalongan berharap kualitas kesehatan warganya kian terjaga—tanpa hambatan jarak maupun birokrasi panjang. (mflh)