Artikel/OpiniRagam

Popularitas PayLater dan Potensi Pembelian Impulsif Online

Oleh : Verni Juita *)

BeritaNasional.ID — Fenomena meningkatnya jumlah transaksi e-commerce yang cukup masif terjadi di Asia tenggara salah satunya di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu faktor pendukung peningkatan transaksi yang signifikan tersebut adalah kemudahan transaksi belanja yang ditawarkan kepada konsumen salah satunya dalam hal pembayaran. Tersedianya alternatif pembayaran yang beragam dan terintegrasi dengan aplikasi e-commerce, memudahkan konsumen digital untuk melakukan transaksi dan memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu alternatif pembayaran yang menjadi populer dikalangan masyarakat dengan jumlah pengguna yang terus meningkat adalah fitur Buy Now Pay Later (BNPL) atau yang secara umum dikenal dengan nama Paylater.

Kepopuleran paylater tersebut didukung oleh data dari Google, Temasek, dan Bain & Company yang menemukan terdapat peningkatan minat pencarian konsumen paylater di Asia Tenggara, terutama di Indonesia sebanyak 16 kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Laporan survey dari  DSInnovate tahun 2021 juga memperkirakan bahwa adopsi paylater akan terus meningkat pada periode yang berjalan dan akan datang. Studi  lain dari Katadata dan Kredivo memperkuat dengan data pertumbuhan pengguna BNPL di Indonesia dengan persentase 28% pada 2021 menjadi 38% pada 2022. Selain itu mereka juga menemukan peningkatan jumlah pelanggan PayLater pada kelompok pengguna dengan frekuensi penggunaan lebih dari sekali dalam sebulan yang meningkat dari 23% pada 2021 menjadi 27% pada 2022.

Pertumbuhan pengguna yang signifikan tersebut didasarkan akan berbagai kelebihan paylater yang memberikan fleksibilitas bagi penggunanya. Dimulai dari kemudahan pendaftaran dan mengakses layanan secara online, syarat pendaftaran yang mudah dan waktu pemrosesan pendaftaran yang singkat integrasi fitur pembayaran paylater pada berbagai marketplace yang populer dikalangan masyarakat, hingga tawaran diskon dan reward yang menarik bagi konsumen online untuk menggunakannya. Dengan menggunakan Paylater konsumen dapat lebih mudah berbelanja kebutuhan mereka terutama yang mendesak meskipun dana belanja tidak sepenuhnya tersedia saat itu. Fitur cicilan juga membuat pembayaran menjadi lebih fleksibel dan meringankan bagi konsumen online.

Namun demikian, dibalik berbagai manfaat yang ditawarkan terdapat pula beberapa potensi negatif yang mungkin harus diwaspadai oleh konsumen. Diantaranya adalah munculnya perilaku belanja konsumtif yang mendorong konsumen untuk berbelanja melebihi kebutuhannya, yang dikenal dengan istilah pembelian/ belanja impulsif. Belanja impulsif didefenisikan oleh beberapa ahli sebagai pembelian barang atau jasa yang dilakukan secara spontan dan tidak direncanakan. Hal ini dikarenakan ada dorongan yang kuat, tiba-tiba dan terus menerus untuk membeli sesuatu dengan segera tanpa berpikir panjang. Perilaku belanja impulsif tersebut bisa berujung pada membeli barang yang tidak dibutuhkan (konsumsi berlebihan) dan munculnya biaya konsumsi yang lebih besar dari yang mampu di bayar oleh konsumen.

Kehadiran fitur paylater dengan kemudahan berbelanja dan membayar yang ditawarkannya, berpotensi mendorong terjadinya perilaku belanja impulsif yang dijelaskan diatas. Selain karena kemudahan penggunaan fitur paylater, peningkatan limit saldo paylater untuk berbelanja yang cukup tinggi dan mudah didapatkan oleh konsumen juga memperbesar potensi belanja impulsif. Hal ini tentu akan mempengaruhi kemampuan keuangan pengguna dalam membayar jumlah cicilan paylater yang membengkak. Resiko lain dari kondisi ini adalah potensi hutang paylater yang besar dan membebani penggunanya yang diakibatkan oleh belanja impulsif yang berlebihan. Dan ditakutkan juga membawa kecendrungan penggunanya untuk terjerat ke dalam hutang.

Untuk itu pengguna fitur paylater sebaiknya berusaha memanfaatkan alternatif pembayaran digital ini dengan bijaksana agar dapat merasakan manfaatnya dan memaksimalkan kebutuhan konsumsi sesuai dengan kemampuan pembayaran paylaternya pada periode yang telah ditentukan. Memahami berbagai potensi resiko yang mengintai dari penggunaan paylater juga akan memberikan pengetahuan bagi pengguna maupun calon pengguna untuk terhindar dari berbagai resiko penggunaan paylater yang tidak bertanggung jawab dan mengarah ke pembelian impulsif. (Ay/BERNAS)

*) Biodata Penulis :
Nama : Verni Juita
Profesi : Dosen FEB Universitas Andalas
E-mail : vjuita@eb.unand.ac.id

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button