Hukum & Kriminal

Preman, Minta Paksa Uang Pada Pedagang Emperan dan Kuliner

 

BeritaNasional.ID, Jambi – Puluhan pedagang Kuliner yang menggunakan gerobak dorong di depan Universitas Kedokteran Jambi (Unja) dan aneka pedagang emperan di seputar kantor Gubernur Jambi, minta bantuan Polisi, untuk keamanan dan kenyamanan mereka berdagang untuk hidup.

Para pedagang itu mengeluh dan resah, karena sejumlah pereman mengaku dari dinas parkir dan dari dinas kebersihan, setiap sore, sekitar pukul 15.30 Wib memungut uang kepada pedagang, dari Rp 30.000, hingga Rp 50.000 untuk setiap malamnya kepada para pedagang gerobak dorong. Kalau tidak dikasi, para pereman itu mengusir pedagang, untuk tidak berjualan.

Para pedagang meminta bantuan Polisi menertibkan para pereman itu, karena modal jualannya hanya bekisar Rp 300.000-an. “ Kalaupun habis terjual, keuntungan yang kami peroleh sekitar Rp 80.000, kalau para pereman itu memaksa kami untuk membayar Rp 50.000, berarti hanya sekitar Rp 30.000 per hari, uang yang harus kasmi bawa pulang, untuk hidup, ” ujar pedagang itu.

Untuk pedagang kuliner yang menggunakan gerobak dorong, mereka mempersiapkan barang dagangannya hingga mendorong gerobak ke lokasi tempat mereka berjualan, dimulai sekitar pukul 14.00 Wib, ada juga mulai dari pukul 16.00 Wib, pilangnya sekitar pukul 01.00 Wib dini hari.

Sedangkan untuk disekitar kantor Gubernur Jambi, aneka barang dagangan para pedagang itu digelar diatas tanah, delapisan terpal.

Pedagang di sekitar kantor Gubernur Jambi ini dipungut uang bayaran Rp 300.000 untuk satu lapak/ tempat, mereka berjualan pada setiap hari minggu, mulai dari pukul 06.30 Wib, hingga pukul 11. 00 Wib, siang. Untuk Dinas kebersihan, dipungut Rp 3.000 per pedagang.

Menurut para pedagang lapak, disamping kantor Gubernur Jambi, tempat mereka itu ditetrapkan oleh YP, sebagai koordinator penempatan pedagang lapak, “ katanya ada kerjasama dengan Satpol PP, dan Dinas Kebersihan dari Kecamatan Telanaipura.

Terkait dengan adanya pungutan uang dari para pedagang kuliner yang menggunakan gerobak dorong dan pedagang lapak di sekitar kantor Gubernur Jambi, pihak Kantor Kecamatan Telanai- pura membantah dan menyatakan bahwa tidak benar, pihaknya melakukan pungutan uang pada para pedanga itu. (Djohan Chaniago).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button